JAKARTA - Planet Mars memang menjadi planet yang seluruhnya dilapisi debu, tetapi hal ini ternyata dapat membahayakan helikopter NASA, Ingenuity. Menyebabkan robot kecil ini melewatkan jadwal check-in komunikasi.
Peristiwa itu terjadi pada 3 Mei lalu yang disebabkan oleh debu di atmosfer Mars. Hal ini karena Mars tengah mengalami perubahan musim, jadi jumlah debu otomatis akan meningkat.
Debu itulah dapat menutupi panel surya Ingenuity, membuatnya kurang efektif. Karena panel surya berdebu, sulit bagi Ingenuity untuk mengisi baterainya. Masalah ini sebelumnya juga pernah dihadapi helikopter saat badai debu melewati kawah Jezero tempat ia menjelajah, dan helikopter itu harus mengibaskan debu sebelum bisa melanjutkan operasi.
Pada peristiwa minggu lalu, debu mencegah baterai dari proses pengisian sehingga bagian dari sistem kontrol helikopter Field-Programmable Gate Array (FPGA) dimatikan.
“Ketika status pengisian baterai turun di bawah batas bawah, array gerbang yang dapat diprogram lapangan (FPGA) helikopter dimatikan,” ujar David Agle dari NASA dalam keterangan resminya.
“FPGA mengelola status operasional Ingenuity, mengaktifkan dan menonaktifkan elemen avionik lainnya sesuai kebutuhan untuk memaksimalkan penghematan daya. Ia juga mengoperasikan pemanas yang memungkinkan helikopter bertahan di malam yang dingin di Mars, mempertahankan waktu pesawat ruang angkasa yang tepat, dan mengontrol kapan helikopter dijadwalkan bangun untuk sesi komunikasi dengan Perseverance," imbuhnya.
Ingenuity dirancang untuk menghidupkan dan mematikan komponen selama siklus siang dan malam sesuai kebutuhan. Tetapi ketika FPGA dimatikan secara tidak terduga, akan mengatur ulang jam onboard Ingenuity.
Kemudian, ketika matahari terbit dan sinar matahari mulai mengisi ulang baterainya lagi, waktu pada helikopter tidak sinkron dengan Perseverance. Artinya, upaya Ingenuity untuk menghubungi Perseverance berada pada waktu yang salah, oleh karena itu mengapa ia melewatkan check-in.
BACA JUGA:
Perseverance terus mendengarkan sinyal check-in Ingenuity, dan tiba pada 5 Mei pukul 11:45 waktu Mars setempat. Ingenuity mampu membuat tautan radio dan menyampaikan bahwa ia stabil, pada suhu yang tepat, dan baterainya sedang diisi ulang serta kapasitasnya mencapai 41 persen.
Namun, akan terus sulit bagi helikopter mengisi baterainya untuk melewati malam-malam Mars yang dingin. Masalah ini tidak mengejutkan, karena Ingenuity awalnya hanya dirancang untuk lima penerbangan tetapi sejauh ini telah membuat 24 penerbangan yang luar biasa.
Dengan bertambahnya durasi misi, tim tahu bahwa perubahan musim pada cuaca akan menciptakan tantangan yang lebih besar. Untuk mencoba dan mempertahankan Ingenuity selama mungkin, tim telah mengirim perintah baru ke helikopter untuk menurunkan suhu saat menyalakan pemanasnya.
Hal itu menghemat penggunaan baterai karena pemanas mengkonsumsi banyak daya, tetapi ini justru membuat perangkat keras helikopter terkena suhu dingin yang berisiko.
Meski begitu, jika perangkat keras dapat bertahan beberapa malam seperti ini, baterai mungkin cukup diisi ulang sehingga helikopter dapat terbang sekali lagi. Demikian dikutip dari Digital Trends, Senin, 9 Mei.