Meta Ingin Jadikan AI Benar-benar Bekerja Seperti Otak Manusia
Ilustrasi (Dima Solomin / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Meta baru saja mengumumkan sebuah studi jangka panjang untuk lebih memahami bagaimana otak manusia memproses bahasa.

Para peneliti yang terlibat akan melihat bagaimana otak dan model bahasa Artificial Intelligence (AI) merespons kalimat lisan atau tertulis yang sama.

Dalam kesempatan ini, Meta menggandeng NeuroSpin, sebuah pusat penelitian berbasis di Paris untuk inovasi dalam pencitraan otak dan Institut Nasional Prancis untuk Penelitian Ilmu Digital (INRIA).

Pekerjaan ini merupakan bagian dari fokus Meta AI yang lebih luas pada AI tingkat manusia yang dapat belajar dengan sedikit atau tanpa pengawasan manusia.

Perusahaan mengatakan meskipun AI telah berkembang jauh, kecerdasannya masih belum sebaik otak dalam mempelajari bahasa sehingga ia ingin mencoba menirunya dalam perangkat lunak.

"Kami akan menggunakan wawasan dari pekerjaan ini untuk memandu pengembangan AI yang memproses ucapan dan teks seefisien manusia," ungkap Meta dalam keterangan pada blog resminya yang dikutip VOI, Jumat, 29 April.

"Selama dua tahun terakhir, kami telah menerapkan teknik pembelajaran mendalam pada kumpulan data pencitraan saraf publik untuk menganalisis bagaimana otak memproses kata dan kalimat," imbuhnya.

Bahasa lisan, dikatakan Meta membuat manusia sepenuhnya unik dan memahami cara kerja otak masih merupakan tantangan dan proses yang berkelanjutan.

"Apa yang membuat manusia jauh lebih kuat atau jauh lebih efisien daripada mesin ini? Kami ingin mengidentifikasi bukan hanya persamaannya, tetapi juga menunjukkan perbedaan yang tersisa," ujar Meta.

Sebagai contoh efisiensi otak manusia dibandingkan model bahasa AI, Meta mengatakan anak-anak belajar bahwa kata "oranye" dapat berarti warna dan buah setelah ditunjukkan hanya beberapa contoh, sementara AI membutuhkan waktu lebih lama untuk mempelajarinya.

Jika dapat mengetahui bagaimana otak bekerja lebih efisien, ia dapat mengadaptasi proses untuk bekerja dalam model AI. Studi ini telah menerbitkan dua makalah ilmiah yang menguraikan temuan mereka.

Temuan pertama adalah model bahasa AI paling mirip dengan aktivitas otak ketika mencoba menemukan kata berikutnya.

Makalah lain menemukan bahwa otak mengantisipasi kata-kata dan ide jauh sebelumnya sementara model bahasa hanya diprogram untuk mengerjakan kata berikutnya, dengan menyalin otak di area ini, model AI dapat ditingkatkan.