Berjuang Melawan Perubahan Iklim, Instagram Bawa Fitur Penggalangan Dana ke Reels
Instagram meluncurkan inisiatif baru bagi pengguna yang ingin menyumbang ke program penggalangan dana melalui Reels. (foto: Dok. Instagram)

Bagikan:

JAKARTA - Instagram meluncurkan inisiatif baru bagi pengguna yang ingin menyumbang ke program penggalangan dana melalui Reels. Fitur ini bisa digunakan secara langsung di dalam Reels.

Pengguna Instagram di lebih dari 30 negara dapat melampirkan tombol donasi ke Reels mereka, mengubah video pendek menjadi penggalangan dana.

Seperti halnya donasi di Facebook dan konten Instagram lainnya, Meta akan mengumpulkan dan meneruskan donasi ke lebih dari 1,5 juta lembaga nonprofit tanpa biaya, atau membayar biaya pemrosesan itu sendiri.

Meta menanggung biaya pemrosesan pembayaran untuk penggalangan dana amal, sehingga setiap sen yang disumbangkan pengguna akan disumbangkan ke lembaga nonprofit.

Sejatinya fitur penggalangan dana ini telah tersedia lebih dahulu di dalam Stories dan terus streaming langsung selama beberapa tahun terakhir. Munculnya fitur ini juga sebagai bagian dari upaya Hari Bumi Meta.

Dikatakan Meta, bahwa lebih dari 4 juta orang telah menyumbangkan lebih dari 150 juta dolar AS atau setara Rp2,1 triliun melalui Instagram dan Facebook, untuk melindungi lingkungan dan organisasi nirlaba yang berjuang melawan perubahan iklim.

Memperluas penggalangan dana ke platform baru telah menciptakan beberapa hasil yang mengejutkan. Di Instagram, lembaga nonprofit lingkungan yang paling banyak menerima donasi bukanlah nama besar.

Namun seperti The Ocean Cleanup, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan pada 2013 oleh seorang penemu berusia 18 tahun, Boyan Slat di Belanda, yang ingin membersihkan lautan dari plastik.

Selain itu, Meta jugs mengumumkan bahwa mereka menambahkan lebih banyak fitur ke Pusat Ilmu Iklim. Ini akan memberikan masukan apa saja yang dapat dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari mereka untuk memerangi perubahan iklim.

Pusat ini juga akan menyediakan visualisasi data yang menunjukkan emisi tingkat negara. Pusat Ilmu Iklim sekarang tersedia di 150 negara. Demikian dikutip dari Engadget, Rabu, 20 April.