JAKARTA – Salah satu penyedia layanan keuangan terdesentralisasi (DeFi), Uniswap mendapat pengawasan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Regulator AS tesebut menuding Uniswap melakukan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar. Selain itu, Uniswap juga dinilai tidak membeberkan risiko kepada konsumennya.
Melansir CryptoPotato, pengguna Uniswap bernama Nessa Risley dari North Carolina menginvestasikan sekitar 10.400 dolar AS pada token digital berkapitalisasi rendah seperti EthereumMax, Matrix Samurai, dan Rocket Bunny yang terjadi antara Mei dan Juli tahun lalu. Trader tersebut telah mengalami “kerugian besar” dan dengan demikian mencari keadilan melalui tindakan hukum.
Pada tanggal 4 April, Risley melayangkan gugatan hukum, menuduh Uniswap telah gagal melakukan pemeriksaan identitas dan memberlakukan pembatasan sekuritas pada “penipu” yang menggunakan platform untuk membuat sejumlah token scam karena melakukan penipuan yang merajalela.
Dua firma hukum AS telah mengajukan gugatan terhadap Uniswap, menggugat bursa terdesentralisasi dan pendukungnya, termasuk perusahaan VC terkenal seperti A16z dan Paradigm, karena “melanggar undang-undang sekuritas dengan menawarkan dan menjual sekuritas dalam bentuk digital token.”
BACA JUGA:
Gugatan yang diajukan oleh Kim & Serritella LLP dan Barton LLP bertujuan untuk mengundang korban seperti Risley, yang telah kehilangan uang sejak April lalu di Uniswap, untuk bergabung dalam class action terhadap pendiri dan pengembang platform. Ia mengklaim bahwa Uniswap telah gagal untuk mengungkapkan “pernyataan pendaftaran,” termasuk informasi mengenai risiko investasi terkait sekuritas yang mereka perdagangkan.
Tuntutan terhadap terhadap layanan DeFi tidak berhenti, Uniswap Labs juga dinilai telah membiarkan aktivitas yang melanggar hukum seperti pump and dump dan rug pull terjadi di platform Uniswap sendiri.
Ini merupakan salah satu gugatan terhadap platform bursa terdesentralisasi (DEX) tersebut yang dinilai telah mendorong aksi penipuan dengan membayar penyedia likuiditas sebagian dari biaya untuk setiap perdagangan.
Uniswap memungut biaya untuk pengembang, dengan upaya menyimpan sebagian dari biaya tersebut untuk dirinya sendiri. Konflik kepentingan yang terlibat berpotensi menempatkan Uniswap sebagai fasilitator penipuan yang dilakukan secara diam-diam.
Sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) melakukan investigasi terhadap Uniswap Labs. Regulator AS itu masih mengamati bagaimana pelanggan menggunakan bursa terdesentralisasi, bagaimana pasarnya, dan bagaiman operasinya secara umum. Mengenai hal ini ketua SEC Gary Gensler mengungkapkan kecurigaannya atas protokol DeFi yang diklasifikasikan sebagai jenis entitas yang mesti diawasi oleh SEC.