Bagikan:

JAKARTA – Di tengah perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, Amerika Serikat (AS) dikabarkan kehilangan jejak untuk melacak kiriman senjata ke Ukraina. AS khawatir senjata mereka jatuh ke tangan yang salah, bukan ke pasukan Ukraina.

Pemerintahan Joe  Biden memperkirakan penyediaan senjata bagi pasukan Ukraina itu berisiko berakhir di tangan milisi dan kelompok lain yang tidak ingin dipersenjatai, sebagaimana dilaporkan CNN. Kendati begitu, para pejabat melihat kegagalan untuk mempersenjatai Ukraina sebagai risiko yang lebih besar. 

“Kami punya kesiapan waktu yang singkat, tetapi ketika memasuki kabut perang, kami hampir nol,” kata seorang sumber. “Itu jatuh ke dalam lubang hitam besar, dan Anda hampir tidak merasakannya sama sekali setelah beberapa saat.”

Dilansir dari Sputnik News, AS bergantung pada informasi pemerintah Ukraina tentang apa yang terjadi di negara itu karena kurangnya pasukan AS di lapangan. Para pejabat diberi informasi yang mereka akui mungkin dipilih sendiri untuk memperkuat permintaan bantuan Ukraina.

“Ini perang - semua yang mereka lakukan dan katakan secara terbuka dirancang untuk membantu mereka memenangkan perang. Setiap pernyataan publik adalah operasi informasi, setiap wawancara, setiap penampilan Zelensky yang disiarkan adalah operasi informasi,” kata sumber lain yang akrab dengan intelijen barat kepada saluran tersebut.