Bagikan:

JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan sempat melanda di pinggiran kota Washington DC, Amerika Serikat (AS). Kendati masih dalam masa pemulihan masyarakat di sana sudah tetap bisa menggunakan akses internet berkat bantuan boardband satelit milik SpaceX.

Mengutip PCMag, Kamis 1 Oktober, melalui sistem Starlink, SpaceX telah memasok internet darurat kepada penduduk di Malden, sebuah kota berpenduduk sekitar 200 orang, di mana diperkirakan 80 persen rumah telah hancur akibat kebakaran hutan yang hebat itu.

Hal itu diketahui saat Departemen Manajemen Darurat Washington @waEMD men-tweet sebuah foto terminal satelit Starlink yang berfungsi sebagai hotspot Wi-Fi publik.

“Malden, WA adalah area di mana serat dan sebagian besar kotanya terbakar. Tanpa peralatan ini, akan jauh lebih sulit bagi orang untuk mendapatkan internet di area itu," cuit @waEMD.

Menurut laporan departemen itu, terminal Starlink lainnya memasok broadband darurat di sekitar Danau Bonney, Washington, di mana beberapa penduduk setempat juga mengungsi di daerah sana.

"Terminal digunakan untuk Wi-Fi umum gratis, tetapi kami juga menggunakannya untuk kendaraan komando insiden yang keluar di Bonney Lake, WA. SpaceX belum memberi kami jadwal kapan mereka membutuhkan peralatan itu kembali. Mereka sangat murah hati," ujar pihak @waEMD.

Sayangnya, departemen tersebut enggan menyebutkan berapa kecepatan dari tingkat latensi untuk internet tersebut. Menurut laporan CNBC, tingkat latensi telah mencapai sekitar 30 milidetik, yang setara dengan internet berbasis darat.

Sementara itu, pemimpin telekomunikasi darurat divisi IT Departemen Militer Washington, Richard Hall mengatakan bahwa internet gratis itu dimanfaatkan untuk anak-anak tetap bisa belajar secara daring.

"Saya bahkan mengatur agar anak-anak dapat melakukan sebagian dari sekolah awal mereka juga, karena mereka terus maju dengan kehadiran terbatas secara perlahan. Kami mencakup banyak sekali basis. Starlink mengubah permainan sejauh yang tersedia," ujar Hall.

Diketahui, sejak awal bulan SpaceX memang telah meluncurkan 700 satelit pemancar Starlink yang bisa mendukung akses kecepatan internet hingga 100Mbps. Perusahaan berencana dapat mencapai kecepatan internet 1Gbps dengan meluncurkan ribuan satelit lagi ke luar angkasa. Tujuannya tentu saja untuk menyediakan broadband tercepat ke seluruh dunia.

Perusahaan juga akan memperluas cakupan ke sebagian besar dunia pada sekitar 2021. Tetapi, ada salah satu tantangan yang dihadapi SpaceX saat ini, yakni meluncurkan satelit sesuai jadwal untuk memberi daya pada sistem broadband. Belum lama, SpaceX harus menunda pengiriman 60 satelit lagi karena cuaca buruk.