TikTok Masih Bisa Diblokir AS Jika ByteDance Ada Kesepakatan yang Tak Berjalan
Ilustrasi TikTok (pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Proses penjualan bisnis TikTok dengan Oracle di Amerika Serikat (AS) masih berjalan. Namun ada kemungkinan bila kesepakatan TikTok bisa batal, jika ada persyaratan yang tak dipenuhi.

Hal itu dikatakan Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin, yang menyebutkan jika kesepakatan Oracle dengan TikTok bisa saja batal dikemudian hari, bila ada persyaratan yang tak disetujui. Akibatnya aplikasi video kreatif itu akan kembali diblokir.

"Semua kode harus berada di Amerika Serikat. Oracle akan bertanggung jawab untuk membangun ulang kode, membersihkan kode itu dan memastikan aman di cloud mereka. Dan ini akan memuaskan seluruh persyaratan kami," kata Mnuchin seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 1 Oktober.

Perkataan Mnuchin ini mengacu pada pernyataan ByteDance sekali pemilik TikTok yang mengatakan tak akan menjual kode algoritma platform video kreatif tersebut. Menurut sumber anonim, ByteDance akan meminta pemilik baru TikTok untuk mengembangkan algoritmanya sendiri. 

Di sisi lain, pemerintah China sepertinya mendukung kebijakan ByteDance untuk tidak menjual algoritma TikTok. ByteDance menggunakan source code yang sama untuk TikTok di semua negara, tapi dengan modifikasi untuk pasar yang berbeda.

"Secara teori, tim AS bisa menyalin algoritmanya, tapi akan memakan waktu bagi pengguna untuk terbiasa menggunakan algoritma salinan," kata sumber tersebut.

"Dengan kompetisi antar aplikasi serupa semakin panas, akan sulit untuk menyusul jika kalian membutuhkan waktu tambahan," sambungnya.

Algoritma berfungsi memberikan rekomendasi dan menampilkan video. Dengan kata lain, algoritma ini merupakan rahasia yang membuat pengguna TikTok betah berlama-lama menggunakan aplikasi karena terus menampilkan konten baru.

Sejauh ini, jual-beli antara ByteDance dengan Walmart Inc dan Oracle Corp belum menemui kesepakatan yang mengikat. Ketiga perusahaan tersebut akan membentuk TikTok Global untuk operasional di Amerika Serikat.

Oracle dan Walmart masing-masing mengantongi saham sebesar 12,5 persen dan 7,5 persen. Sedangkan 80 persen saham lainnya masih akan akan dipegang oleh ByteDance, dengan proporsi investor asal AS di ByteDance berjumlah 40 persen.

Presiden AS Donald Trump pada September lalu menyatakan persetujuannya untuk kesepakatan bisnis tersebut jika AS memegang kendali, namun, jika tidak, akan membatalkannya.

TikTok untuk sementara ini masih beroperasi di AS karena pengadilan mematahkan larangan pemerintah yang meminta aplikasi tersebut diblokir dari App Store dan Play Store.