JAKARTA – Terra mengumumkan bahwa akan merilis stablecoin miliknya sendiri yang didukung oleh cadangan Bitchoin (BTC) senilai Rp143 triliun. Terbaru, mereka kembali membeli BTC sebanyak 2.943, atau sekitar Rp1,98 triliun pada Rabu, 30 Maret.
Menurut laporan CryptoPotato, CEO Terraform Labs Do Kwon bakal merilis stablecoin (UST) yang didukung oleh BTC. Hal itu merupakan langkah yang berbeda dari stablecoin lainnya yang didukung oleh mata uang seperti dolar AS, euro, atau mata uang fiat lainnya. Ini menjadikannya cara yang khas untuk pergi.
Pengumuman Do Kwon ini mengguncang komunitas kripto. Salah satunya adalah CEO Blockstream Adam Black yang mempertanyakan dari mana uang itu berasal. Kwon sendiri menjelaskan bahwa proyek tersebut akan mengumpulkan Rp143,5 triliun pada waktunya. Namun, sekarang baru terkumpul Rp43 triliun yang disiapkan untuk akumulasi BTC.
BACA JUGA:
Setelahnya, Terra mulai membeli Bitcoin yang ditujukan ke alamat BTC proyek. Sedangkan, dua pembelian pertama mereka adalah pada tanggal 22 Maret lalu. Keduanya berjumlah 1.500 Bintcoin. Alamat tersebut terus menumpuk cadangan dengan transaksi yang terjadi kemarin yang berjumlah 2.943 BTC atau Rp1,98 triliun menurut nilai saat ini
Wallet milik Terra sendiri menunjukkan memiliki lebih dari 30.000 BTC. Menurut nilai saat ini jumlah tersebjut sama dengan Rp20,25 triliun. CEO Terra saat diwawancara mengatakan bahwa tertarik dengan Bitcoin karena merupakan aset cadangan digital terkuat.
“Alasan kami sangat tertarik dengan Bitcoin adalah karena kami percaya bahwa itu merupakan aset cadangan digital terkuat. UST akan menjadi mata uang asli internet pertama yang menerapkan standar Bitcoin sebagai bagian dari kebijakan moneternya,” kata Kwon