"Bitcoin adalah Kebebasan," Kata Pangeran Philip dari Serbia
Bitcoin disebut anti inflasi. (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Bitcoin, mata uang kripto yang diciptakan oleh sosok misterius yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto telah menjangkau berbagai kalangan masyarakat global. Baru-baru ini Pangeran Philip dari Serbia dan Yugoslavia menyatakan dukungannya terhadap BTC.

Dalam sebuah acara televisi Serbia, sosok pewaris tahta Kerajaan Yugoslavia itu menyatakan bahwa bahwa saat ini “kita harus mengambil alih uang dari negara.” Lebih lanjut, Pangeran Philip mengutarakan pendapatnya mengenai posisi uang yang seharusnya tidak takluk pada inflasi.

“Kita perlu memiliki uang keras lagi. Kita perlu memiliki uang berkualitas baik yang tidak tunduk pada inflasi.”

Dilansir dari Bitcoin.com News, Pangeran Philip bekerja dengan manajer aset global di London. “Saya bekerja di bidang keuangan,” katanya. “Saya bekerja di manajemen aset untuk sebuah perusahaan keuangan internasional. Kantor pusat di New York tetapi memiliki kantor besar di London. Saya seorang analis. Saya suka menganalisis dunia.”

“Bitcoin adalah kebebasan, dan ini adalah sesuatu yang saya inginkan untuk semua orang,” ujarnya ketika ditanya mengenai kripto.

Mengingat pentingnya Bitcoin, dia menyarankan orang-orang harus mempelajarinya secara perlahan. Pasalnya orang-orang enggan mempelajarinya adalah karena tidak terbiasa. Ini menjadi alasan mereka untuk melindungi sistem keuangan tradisional di tempat kerja mereka.

“Tetapi mereka tidak menyadari bahwa sistem itu, mungkin mereka melakukannya, tidak menguntungkan bagi semua orang di dunia, jadi miliaran orang di seluruh dunia tidak bersenang-senang saat ini.”

“Saya pikir kita harus memiliki uang keras lagi. Kita harus memiliki uang berkualitas baik yang tidak tunduk pada inflasi,” tambahnya.

Membahas inflasi, Pangeran Philip menyatakan bahwa sejak krisis keuangan terakhir pada 2008 lalu, stimulus keuangan dalam jumlah yang luar biasa dikeluarkan pemerintah untuk memompa ekonomi. Kemudian di masa pandemi Covid-19 ini stimulus dalam jumlah yang lebih banyak dikeluarkan untuk membangkitkan ekonomi.

“Ke mana uang ini akan pergi? Itu akan menciptakan inflasi.”

Lebih lanjut Pangeran Philip membahas Bitcoin. Menurutnya BTC tidak akan inflasi karena pasokannya terbatas, hanya 21 juta Bitcoin. Jumlah terbatas ini menjadikan BTC bersifat deflasi.

“Selain itu, ini bebas sensor. Ini sangat sepadan. Anda dapat memindahkannya... dan itu akan membantu kedaulatan rakyat, dan itu membantu kebebasan rakyat,” ujarnya lagi.

Saat penulisan, laporan data dari Coingecko memaparkan bahwa Bitcoin diperdagangkan di harga Rp604.802.787 per koin. Harga BTC mengalami penurunan sebesar 0,2 persen dalam 24 jam terakhir.