JAKARTA - Perusahaan induk Snapchat, Snap, baru saja mengambil keputusan untuk mencegah intimidasi dan pelecehan di media sosialnya. Di mana pengguna aplikasi pihak ketiga tidak akan lagi dapat mengirim pesan secara anonim.
Snap mengatakan saat ini banyak orang menggunakan fitur yang menghubungkan aplikasi pihak ketiga dengan Snapchat, kemungkinan mereka mengambil keuntungan untuk terlibat dalam perilaku berbahaya tanpa menyebutkan identitas alias anonim.
Mulai sekarang, aplikasi pihak ketiga yang ingin memungkinkan orang berkomunikasi melalui integrasi Snapchat harus memiliki pengguna terdaftar dengan nama pengguna dan identitas yang terlihat.
Perubahan itu terjadi setelah gugatan tahun lalu yang berusaha untuk meminta pertanggungjawaban Snap atas penyalahgunaan platformnya terkait dengan kematian seorang remaja yang diintimidasi di dua aplikasi yang terhubung dengan Snapchat.
Melansir Engadget, Jumat, 18 Maret, aplikasi pihak ketiga, Yolo dan LMK, keduanya memiliki fitur pesan anonim dan ditangguhkan oleh Snap tak lama setelah gugatan diajukan.
BACA JUGA:
“Meskipun kami tahu bahwa sebagian besar Snapchatter menggunakan integrasi anonim ini dengan cara yang menyenangkan, menarik, dan sepenuhnya tepat, kami yakin beberapa pengguna mungkin lebih rentan untuk terlibat dalam perilaku berbahaya, seperti intimidasi atau pelecehan jika mereka tidak dikenal,” ungkap Snap dalam unggahan blog resminya.
Snap juga mengatakan, dia akan mengharuskan aplikasi pencarian teman atau pertemuan dalam program pengembangnya dibatasi untuk pengguna berusia 18 tahun ke atas untuk melindungi pengguna muda.
Dari lebih dari 1.500 pengembang yang memiliki akses ke Snap Kit, dua persen akan terpengaruh oleh kebijakan ini. "Perubahan itu lebih konsisten dengan kasus penggunaan Snapchat, komunikasi antara teman dekat yang sudah saling mengenal," ujar Snap.