JAKARTA – Pemerintah Italia siap untuk membatasi penggunaan perangkat lunak anti-virus dari Rusia di sektor publik setelah invasi Rusia ke Ukraina. Mereka khawatir Moskow dapat membajak program ini untuk meretas situs web utama mereka.
Franco Gabrielli, wakil menteri keamanan negara bagian, mengatakan kepada Senat pada Selasa, 15 Maret bahwa pemerintah sedang mengerjakan aturan untuk memungkinkan badan-badan negara menghentikan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Kaspersky Lab yang berbasis di Rusia.
Sebuah sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa aturan baru akan membiarkan administrasi publik mengganti semua perangkat lunak yang dianggap berpotensi berbahaya, tanpa menghadapi hukuman. Sumber di Italia mengatakan peraturan itu bisa disetujui paling cepat minggu ini.
Kantor Kaspersky di Italia mengatakan sedang memantau situasi dengan "keprihatinan besar" dan terutama khawatir tentang karyawannya. Kaspersky, memperingatkan bahwa mereka berisiko menderita keputusan yang didasarkan pada geopolitik daripada masalah teknis.
"Kami berharap sikap ini tidak akan mengarah pada penerapan undang-undang tidak liberal yang terutama akan memengaruhi mitra, keluarga, dan warga Italia kami," kata Kaspersky dalam email kepada Reuters.
Kaspersky menambahkan bahwa mereka adalah perusahaan yang dikelola secara pribadi tanpa hubungan dengan pemerintah Rusia.
BACA JUGA:
Dalam rekomendasi yang dikeluarkan pada Selasa lalu, badan keamanan siber negara Italia mengatakan tidak ada bukti produk yang disediakan oleh perusahaan yang terkait dengan Rusia telah diretas sejak invasi 24 Februari ke Ukraina.
Namun, ia memperingatkan bahwa risiko apa pun perlu dinilai kembali di tengah konflik yang berkembang dan bahwa perangkat lunak anti-virus sangat sensitif karena "tingkat invasi yang tinggi" dari sistem yang mereka layani.
Awal pekan ini, badan keamanan siber Jerman telah memperingatkan pengguna perangkat lunak Kaspersky bahwa hal itu menimbulkan risiko serius dari serangan peretasan.
Sebagai tanda bahwa dunia bisnis Italia juga sensitif tentang hubungannya dengan Kaspersky, tim Formula Satu Ferrari mengatakan pada hari Kamis bahwa kesepakatan sponsornya dengan perusahaan itu telah ditangguhkan berdasarkan kesepakatan bersama. Seorang juru bicara Ferrari juga mengatakan perusahaan sedang menilai penggunaan perangkat lunak antivirus Kaspersky.