JAKARTA - Platform media sosial saat ini sedang menjadi perhatian. Ini termasuk TikTok dan Snapchat yang dikatakan sangat membutuhkan lebih banyak fitur kontrol orang tua pada aplikasi mereka.
Permintaan itu dilayangkan oleh Asosiasi Nasional Jaksa Agung (NAAG), sampai mengirimkan serangkaian surat berisi kekhawatiran kepada dua aplikasi media sosial itu, yang biasa digunakan di kalangan remaja.
Surat tersebut telah ditandatangani sebanyak 44 jaksa agung. Tertulis dalam surat, NAAG menyebutkan berbagai masalah yang mereka miliki dengan aplikasi media sosial, termasuk dampak negatif yang dapat ditimbulkan pada kesejahteraan fisik, emosional dan mental anak-anak dan remaja.
Mereka juga mencatat bahwa konten tentang hubungan seksual yang kasar dapat secara serius merusak pandangan anak tentang hubungan yang sehat, membantu melanggengkan kekerasan dalam rumah tangga dan perdagangan manusia.
Bahkan, surat tersebut juga menekankan TikTok dan Snapchat harus berkolaborasi dengan aplikasi kontrol orang tua pihak ketiga untuk memungkinkan orang tua memantau dan membatasi apa yang dapat dilakukan anak-anak mereka di platform.
“Aplikasi kontrol orang tua dapat mengingatkan orang tua atau sekolah tentang pesan dan posting di platform Anda yang berpotensi berbahaya dan berbahaya. Aplikasi juga dapat memperingatkan orang tua jika anak mereka menunjukkan keinginan untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri,” isi surat tersebut seperti dikutip dari TechCrunch, Selasa, 5 April.
BACA JUGA:
Sejatinya, Snapchat sudah memiliki beberapa kontrol orang tua dalam aplikasi, seperti halnya TikTok, tetapi NAAG ingin agar platform lebih kompatibel dengan aplikasi kontrol orang tua dari pihak ketiga, meskipun mereka tidak mendukung produk tertentu.
Mereka menyarankan agar aplikasi kontrol orang tua dapat mengakses fitur aplikasi media sosial seperti pesan pribadi, yang tidak dipantau oleh kontrol orang tua bawaan. Selain itu, aplikasi pihak ketiga dapat memfilter konten buatan pengguna yang muncul di umpan utama aplikasi dengan lebih baik.
Lain halnya dengan pesaingnya, Instagram yang tak memiliki fitur kontrol orang tua sebelumnya. Setelah terkuak dampak media sosial pada kesehatan mental remaja, Meta perusahaan induk Instagram, baru-baru ini mulai meluncurkan kontrol orang tua di Instagram, sebuah tindakan keamanan yang telah lama tertunda.