Bagikan:

JAKARTA – Pembuat mobil listrik Lucid tengah mempertimbangkan untuk menaikkan harga produknya untuk model masa depan. Tekanan inflasi yang besar telah memaksa para eksekutif untuk membuat perubahan harga tersebut, Kamis, 17 Maret.

Namun  Lucid tetap berkomitmen untuk menghormati pemesan yang sudah masuk dan memberikan harga yang sama kepada mereka, tanpa adanya kenaikan atau tambahan harga.

"Ada keniscayaan bahwa kita harus melihat titik harga model yang akan keluar di masa depan," kata CEO Peter Rawlinson kepada Reuters. Ini terpaksa dilakukan karena melonjaknya harga nikel setelah Rusia menginvasi Ukraina.

"Saya pikir akan sangat bodoh bagi saya untuk mengatakan bahwa kami tidak akan pernah menaikkan harga kami," kata Rawlinson dalam wawancara di sela-sela festival musik, teknologi, dan film Southwest (SXSW).

"Apa yang ingin kami lakukan adalah untuk menghormati dan menjaga komitmen kami kepada para pemesan yang ada sebelumnya. Saya pikir itulah yang diterima dengan buruk di pasar dengan Rivian," kata Rawlinson.

Dia mengacu pada keputusan bulan ini oleh pembuat truk listrik Rivian yang menaikkan harga pada pesanan yang sudah ada dan kemudian keputusan tersebut berbalik arah setelah konsumen memprotesnya.

Tesla Inc baru-baru ini  juga menaikkan harga kendaraan di Amerika Serikat dan China setelah CEO Elon Musk mengatakan pembuat mobil listrik terbesar  itu tengah menghadapi tekanan inflasi yang signifikan. Kenaikan harga bahan baku dan logistik saat ini memang tak terelakkan.

Lucid pada Februari memangkas perkiraan produksinya untuk tahun ini menjadi kisaran 12.000 hingga 14.000, dari target semula 20.000 kendaraan. Mereka ber alasan "rantai pasokan dan tantangan logistik yang luar biasa." Sahamnya pun turun setelah pengumuman itu.

Rawlinson pada Kamis lalu mengatakan kemacetan produksi ini disebabkan oleh segelintir pemasok untuk kaca depan, karpet dan beberapa bagian trim eksterior mengalami kendala.

“Saya sangat frustrasi karena kami saat ini tidak dibatasi oleh chip silikon. Namun kini, kami tidak dibatasi oleh kemampuan kami untuk membuat motor listrik," kata Rawlinson.

“Beralih ke pemasok yang berbeda untuk suku cadang tersebut akan mengurangi kualitas kami”, katanya.

Dia mempertanyakan apakah Rivian akan dapat mengambil untung dari truk pikapnya tanpa menaikkan harga, mengingat biaya paket baterai kini juga meningkat. Rivian tidak segera berkomentar tentang masalah itu. Mereka memilih bungkam.

"Saya pikir bahkan kita tidak bisa, dengan teknologi terbaik di dunia, membuat pickup yang praktis dan harga yang terjangkau," katanya.

Tesla, menurut Elon Musk, menghadapi "tantangan utama" dalam membuat dan mengembangkan pikap listriknya agar muncul dengan harga yang terjangkau. "Jika sangat sulit untuk melakukannya untuk Tesla, terlepas dari skala ekonomi kami yang jauh lebih besar & teknologi yang lebih baik, maka hampir tidak mungkin bagi orang lain," kata Musk.

Rawlinson juga mengatakan Lucid telah memulai prototipe produksi sel baterai in-house. Ia juga , menambahkan bahwa mereka juga memiliki kemitraan dengan pemasok baterai Samsung SDI dan LG Energy Solutions.