Ripple Bisa Menang, Pengadilan Tolak Pengajuan Mosi Fair Notice dari SEC

JAKARTA – Ripple (XRP) yang sedang berseteru dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) berpotensi menang setelah pengadilan menolak mosi fair notice atau pemberitahuan adil yang diajukan SEC. Hal tersebut merupakan sentimen positif terhadap Ripple.

Brad Garlinghouse selaku CEO Ripple mengumumkan perkembangan kasus tersebut di Twitter. Dia menyebut penolakan pengadilan terhadap SEC sebagai “kemenangan besar bagi Ripple.”

Sementara itu, Garlinghouse menilai para pejabat Ripple mungkin ingin kasus yang mereka hadapi segera berakhir. Namun SEC belum bisa membuktikan tudingannya. Bos Ripple itu mengungkapkan bahwa pihaknya yakin pengajuan mosi SEC akan ditolak pengadilan.

Stuart Alderoty selaku penasihat Ripple berkicau di Twitter mengenai perkembangan terkini pengadilan. Dia mendukung pertanyaan serius mengenai apakah SEC pernah memberi tahu Ripple mengenai penjualan sekuritas yang tidak terdaftar, yang secara hukum dilarang. Menurutnya, keputusan pengadilan untuk menolak mosi ‘pemberitahuan adil’ SEC adalah putusan yang bagus.

Pada 12 Maret lalu, hakim distrik New York Analiss Torrens mengeluarkan putusan: “Mosi SEC untuk menyerang pembelaan afirmatif pemberitahuan adil Ripple DITOLAK.”

Torrens mencatat agensi tidak berpendapat bahwa mosi Ripple tidak tepat waktu, pengadilan tak bisa menilainya tidak valid. Ini membuktikan bahwa gugatan SEC gagal mengajukan mosi kepada Ripple dan seluruh gugatan bisa dibatalkan, sebagaimana dilansir dari CryptoGlobe.

Pada Desember 2020 lalu, SEC menyeret Ripple ke pengadilan dengan tudingan bahwa perusahaan dan pejabatnya menjual XRP sebagai sekuritas yang tidak terdaftar. Ini menyebabkan pihak Ripple menunda rencana untuk go public.

Gugatan tahap pertama sudah berakhir pada 28 Februari lalu. Perseteruan regulator dengan Ripple diprediksi berakhir pada November 2022 mendatang. Ini akan memutuskan pemenang gugatan dan menjadi momen penting bagi peraturan penting terkait kripto di negeri Paman Sam.