Bagikan:

JAKARTA - Pada tahun 2005, Nintendo GameCube Advance, yang merupakan render dari perangkat genggam portable, mulai beredar di Internet. Namun, itu segera dihentikan karena dianggap palsu buatan penggemar.

Seorang YouTuber, GingerOfOz, atau sering diingat sebagai penghobi yang membuat handheld PlayStation 2, WiiBoy Color, dan GameCube Classic Mini, baru saja menyelesaikan versi konsep yang nyata dan fungsional dari Nintendo GameCube Advance, seperti dikutip dari The Verge.

Video berdurasi hampir 20 menit ini merinci upaya Ginger mengubah konsol jadul tersebut. Tapi, tidak hanya membuat GameCube Advance miliknya sendiri, namun dia juga melacak artis asli di balik mockup 2005 dan mendapatkan informasi tentang bagaimana dan mengapa mereka membuatnya.

embed: https://www.youtube.com/watch?v=ENEpJJPQomg

Ginger mencoba mengubah sedikit bagian, namun tetap setia pada tampilan aslinya. Bagian pertama yang ia ubah adalah bagian slot disk di bagian depan menjadi ukuran sesuai dengan disk GameCube.

Bagian kedua yang diubah adalah bagian belakang layar lipat. Alasannya adalah karena tampilannya seperti pemutar MP3 portable yang murahan. Dia juga mengkompromikan internal dengan menggunakan motherboard Wii, bukan mobo GameCube asli.

Beberapa aspek dari render asli tidak dapat digunakan dalam kehidupan nyata, seperti engsel atau joystick, yang harus diganti dengan gaya 3DS,  penggeser sehingga layar benar-benar dapat menutup.

Meskipun demikian, Ginger berusaha keras untuk menambahkan beberapa perangkat lunak unik GameCube termasuk logo boot yang ikonik. Build terakhir sangat fungsional adalah terlihat seperti render asli dan memainkan game GameCube, meskipun baterainya bertahan sekitar satu setengah jam.

Render asli dibuat oleh seorang seniman bernama Demond. Mereka mengatakan bahwa mereka membuat gambar asli untuk bersenang-senang sebagai cara untuk mempraktikkan rendering produk di Autodesk 3D Studio Max.

Demond terus membuat render futuristik lainnya seperti gambar PSP2 yang beredar di internet beberapa tahun kemudian dan terus bekerja untuk perusahaan video gim yang sebenarnya seperti Ubisoft dan Epic Games.