Bagikan:

JAKARTA - Seorang YouTuber terkenal, DidYouKnowGaming, berhasil mendapatkan kembali akses ke saluran YouTube-nya yang sebelumnya di-hack oleh aktor jahat yang anonim untuk mempromosikan penipuan kripto XRP.

Meskipun meretas saluran YouTube untuk mempromosikan penipuan kripto telah menjadi metode yang sering digunakan dalam menargetkan investor yang kurang waspada, jumlah kreator di platform ini yang melaporkan peretasan semakin meningkat.

Baru-baru ini, DidYouKnowGaming - seorang YouTuber dengan 2,4 juta pelanggan - memperingatkan pengikut Twitter-nya tentang serangan peretasan yang dialaminya. Setelah berhasil mendapatkan akses ke akun tersebut, peretas mengubah gambar profil dan sampul YouTuber tersebut menjadi logo Ripple, seperti yang terlihat pada gambar.

Tindakan cepat dari pihak YouTube mencegah kerugian yang lebih besar dengan mencegah peretas XRP untuk berinteraksi dengan pelanggan saluran tersebut. Baru-baru ini, salah satu kreator YouTube terbesar, Linus Tech Tips, juga melaporkan kehilangan akses ke saluran-salurannya.

Meskipun cara peretasan saluran YouTube masih menjadi misteri, para korban YouTuber selalu dapat memulihkan akun dan video yang telah dihapus, jika ada. Ancaman terhadap investor kripto dari serangan peretasan semacam itu sangat penting, mengingat munculnya deepfake, yaitu video palsu yang dihasilkan oleh alat kecerdasan buatan (AI).

Para peretas sering membuat deepfake dari CEO Tesla, Elon Musk, dan pengusaha lainnya untuk menyesatkan investor kripto. Kekhawatiran semakin meningkat ketika perusahaan teknologi raksasa China, Tencent, meluncurkan alat pembuat deepfake baru, yang memungkinkan pengguna untuk meniru siapa saja dengan harga 1.000 yuan (Rp2,1 juta). Seperti yang dilaporkan oleh Cointelegraph, layanan ini akan digunakan oleh Tencent untuk menayangkan infomercial live untuk demografi China.

Investor kripto di seluruh dunia menggunakan YouTube untuk belajar dan melakukan riset tentang dunia kripto, blockchain, dan Web3. Namun, perlu diingat bahwa risiko peretasan dan penipuan tetap ada. Oleh karena itu, para investor harus selalu berhati-hati dan memperoleh informasi dari sumber yang terpercaya.