Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan induk Snapchat, Snap Inc mencatat peningkatan pengguna aktif harian hingga 15 persen dari tahun ke tahun menjadi 383 juta pengguna.

"Komunitas kami terus berkembang, mencapai 383 juta pengguna aktif harian di Q1, dan kami bekerja untuk memperdalam keterlibatan dengan platform konten kami sambil membangun fitur dan layanan baru yang inovatif seperti My AI," kata Evan Spiegel, CEO Snapchat.

Saat ini, perusahaan sedang memfokuskan kinerjanya ke teknologi kecerdasan buatan (AI). Minggu lalu, Snapchat meluncurkan chatbot bertenaga OpenAI dan MyAI, yang memungkinkan pengguna untuk mengobrol dengan bot secara individu atau grup.

Namun, inovasi Snapchat itu tampaknya tidak berjalan mulus. Chatbot Snapchat dibanjiri bintang satu, karena menurut catatan TechCrunch, banyak pengguna yang memberi ulasan jelek dan menyerukan penghapusan chatbot itu.

Untuk meningkatkan pendapatan, pada bulan Juni tahun lalu, Snap juga memperkenalkan paket langganan yang disebut Snapchat+.

Dengan harga 4 dolar AS (Rp59.000) per bulan, pengguna mendapatkan akses awal ke fitur-fitur baru kepada pelanggan, serta konten eksperimental dan eksklusif.

Menurut laporan, perusahaan mendapatkan 100 juta dolar AS (Rp1,47 miliar) dari 3 juta pengguna yang telah mendaftar ke Snapchat+ sejak layanan itu.

Namun, sebagian besar pendapatan perusahaan masih berasal dari iklan.

"Kami sedang bekerja untuk mempercepat pertumbuhan pendapatan kami dan kami menggunakan kesempatan ini untuk melakukan peningkatan yang signifikan pada platform periklanan kami untuk membantu mendorong peningkatan laba atas investasi untuk mitra periklanan kami," tambah Spiegel.