Meta Platform Inc. untuk Sementara Izinkan Ujaran Kebencian dari Ukraina terhadap Vladimir Putin
Meta Platform Inc., secara resmi iinkan Vladimir Putin jadi sasaran ujaran kebencian. (foto; twitter @KremlinRussia_E)

Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan induk Facebook, Meta Platforms Inc., mengumumkan pada Minggu, 13 Maret bahwa mereka kini semakin mempersempit kebijakan moderasi kontennya untuk Ukraina guna melarang seruan hate speech seperti pembunuhan seorang kepala negara.

Langkah itu dilakukan setelah Reuters melaporkan pekan lalu bahwa Meta untuk sementara mengizinkan beberapa posting di Facebook dan Instagram yang menyerukan kematian Presiden Rusia Vladimir Putin atau Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Setelah laporan Reuters ini, Meta mengatakan pada Jumat lalu bahwa perubahan sementara dalam kebijakan kontennya, hanya berlaku untuk Ukraina. Ini diperlukan untuk memungkinkan pengguna menyuarakan penentangan terhadap serangan Rusia. Pada hari yang sama, Rusia membuka kasus pidana terhadap perusahaan media sosial tersebut.

"Kami sekarang mempersempit fokus untuk memperjelas secara eksplisit dalam pedoman bahwa itu tidak pernah ditafsirkan sebagai memaafkan kekerasan terhadap tindakan Rusia secara umum," tulis Presiden urusan global Meta, Nick Clegg, dalam sebuah posting di platform internal perusahaan pada Minggu, 13 Maret.

"Kami juga tidak mengizinkan seruan untuk membunuh seorang kepala negara... Jadi, untuk menghilangkan ambiguitas tentang pendirian kami, maka kami semakin mempersempit panduan kami untuk memperjelas bahwa kami tidak mengizinkan seruan untuk kematian seorang kepala negara di platform kami," kata Clegg.

"Ini adalah keputusan yang sulit. Keadaan di Ukraina bergerak cepat. Kami mencoba memikirkan semua konsekuensinya, dan kami terus memantau panduan kami karena konteksnya selalu berkembang," kata Clegg.

Facebook juga menyatakan jika tidak akan ada perubahan pada kebijakan tentang ujaran kebencian sejauh menyangkut rakyat Rusia.

"Meta menentang Russophobia. Kami tidak menoleransi seruan untuk genosida, pembersihan etnis, atau segala jenis diskriminasi, pelecehan, atau kekerasan terhadap orang Rusia di platform kami," tambahnya.

Clegg menulis bahwa Meta berencana untuk merujuk cara mereka mengadaptasi panduan yang diberikannya kepada moderator konten ke dewan pengawas independen, yang dibentuk untuk membantu platform menjawab beberapa pertanyaan paling sulit seputar kebebasan berekspresi.

Regulator komunikasi Rusia telah memberlakukan pembatasan pada Instagram  yang  efektif berlaku Senin, 14 Maret. Meta sebelumnya telah membatasi akses ke outlet media pemerintah Rusia, seperti  RT (Russia Today) dan Sputnik pada platformnya di seluruh Uni Eropa.