JAKARTA - Pengembang Pokemon Go, Niantic menanggapi permohonan dari Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov yang meminta agar perusahaan gim menghentikan operasinya di Rusia dan Belarusia minggu lalu.
Berkenaan dengan hal tersebut, Niantic akhirnya mengumumkan bahwa mereka akan mencabut gim Pokémon Go di Rusia dan Belarusia akibat perang yang terjadi baru-baru ini.
"Kami berdiri bersama komunitas global dalam mengharapkan perdamaian dan resolusi cepat atas kekerasan dan penderitaan di Ukraina," tulis Niantic dalam keterangannya di Twitter, 11 Maret.
Niantic juga mengatakan, pengunduhan Pokemon Go telah dinonaktifkan di wilayah tersebut. Selain itu, mereka juga akan menangguhkan Gameplay nya segera.
Langkah ini diambil oleh Niantic di tengah banyaknya keputusan perusahaan gim untuk menangguhkan bisnis atau layanan mereka di negara-negara tersebut setelah invasi Rusia ke Ukraina akhir bulan lalu.
We stand with the global community in hoping for peace and a rapid resolution to the violence and suffering in Ukraine. Niantic’s games are no longer available for download in Russia and Belarus, and gameplay will also be suspended there shortly.
— Niantic 🧭 (@NianticLabs) March 11, 2022
Sebelumnya, Sony telah menangguhkan penjualan gim dan konsol di Rusia. Microsoft juga telah menghentikan semua penjualan di negara tersebut.
Akhir pekan lalu, Nintendo bergabung dengan yang lain untuk menghentikan penjualan gim digital di eShop, dan baru-baru ini mereka mengumumkan untuk menghentikan pengiriman produk termasuk Switch ke negara tersebut.
Sementara itu, perusahaan gim lainnya termasuk Epic, Ubisoft, CD Projekt Red, EA juga telah berhenti menjual gim mereka sepenuhnya di Rusia.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai berapa lama penangguhan layanan Niantic di wilayah tersebut akan berlangsung.