Wakil PM Ukraina Minta Apple Blokir Rusia di App Store dan Youtube Blokir Propaganda Rusia
Serangan Rusia telah membawa kehancuran di Ukraina. (foto; twitter @DmytroKuleba)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Perdana Menteri Ukraina pada Jumat, 25 Februari telah  mendesak bos Apple Inc, Tim Cook, untuk memotong pasokan produknya dan memblokir akses Rusia ke App Store.

Mykhailo Fedorov, yang juga Menteri Transformasi Digital Ukraina, men-tweet salinan surat yang dikirim ke Cook yang meminta pembuat iPhone untuk "berhenti memasok layanan dan produk Apple ke Federasi Rusia, termasuk memblokir akses ke App Store."

Bukan hanya Elon Musk dan Apple saja yang diminta bantuan. Fedorov juga meminta bantuan Google agar menutup channel Youtube yang berisi propaganda dari Rusia. Mereka juga meminta bantuan yang sama ke Netflix. 

Sementara Apple belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters tentang hal ini.

Selain meminta bantuan Tim Cook, Fedorov juga meminta Elon Musk, pemilik jaringan internet Starlink untuk membantu memulihkan jaringan internet di negaranya. Ukraina memang sempat mengalami gangguan jaringan internet akibat serangan Rusia.  

Presiden Rusia Vladimir Putin, telah  memulai invasi tiga cabang ke Ukraina dari utara, timur dan selatan pada Kamis lalu. Invasi ini dianggap sebagai serangan yang mengancam akan menjungkirbalikkan tatanan Eropa pasca-Perang Dingin.

“Pada tahun 2022, teknologi modern mungkin merupakan jawaban terbaik untuk tank, peluncur roket ganda (hrad) dan rudal,” kata Fedorov.

Sebelumnya Tim Cook sudah merespon invasi Rusia ke Ukraina dalam cuitannya di akun Twitter miliknya. Cook sangat prihatin dengan kondisi tersebutyang langsung merespon di akun twitternya.

"Saya sangat prihatin dengan situasi di Ukraina. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk tim kami ... dan akan mendukung upaya kemanusiaan lokal," cuit Cook di twitter pada Kamis lalu.

Fedorov juga menyuarakan dukungan untuk sanksi AS terhadap Rusia, agar segera berlaku efektif untuk memukul perekonomian sang agresor.

Pada Kamis lalu, Presiden AS Joe Biden langsung mengumumkan sanksi besar-besaran terhadap Rusia, memotong bank-bank besar Rusia dan memukul akses ke ekspor barang global dari elektronik komersial dan komputer hingga semikonduktor dan suku cadang pesawat.