Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menandatangani kontrak dengan anak perusahaan Deutsche Telekom,  T-Systems, untuk membangun solusi perangkat lunak untuk verifikasi sertifikat vaksinasi virus corona elektronik global.   

Kepastian kontrak itu diumumkan oleh T-Systems, baru-baru ini. Namun pihak perusahaan tidak menyebutkan besaran kontrak yang mereka dapat dari WHO dan kapan akan diberlakukannya. Mereka menyimpan rapat, rincian keuangan dari transaksi di kontrak tersebut.

Menurut T-System, solusi perangkat lunak berbasis kode QR ini juga akan digunakan untuk vaksinasi lain juga, seperti polio atau demam kuning (yellow fever).

Perusahaan itu juga menyebutkan  bahwa WHO akan mendorong  194 negara anggotanya untuk membangun teknologi verifikasi nasional dan regional. .

"Kesehatan adalah area pertumbuhan strategis untuk T-Systems," kata Chief Executive Officer T-Systems, Adel Al-Saleh.

T-Systems sebelumnya bekerja dengan SAP, untuk mengembangkan aplikasi pelacakan dan verifikasi Corona-Warn-App Jerman dan sistem verifikasi vaksin COVID-19 digital di seluruh Eropa.

Aplikasi yang mirip aplikasi milik Indonesia, PeduliLindungi, kelak akan diberlakukan untuk seluruh negara-negara anggota WHO. Namun mereka tak memberi komentar bagaimana nasib aplikasi lokal jika aplikasi WHO nanti diterapkan.