Bagikan:

JAKARTA - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) tahun ini akan banyak meluncurkan misi ke luar angkasa, dan mengelola komunikasi dengan pesawat ruang angkasa yang banyak akan menjadi semakin menantang.

Dengan ini, Jet Propulsion Laboratory (JPL) milik NASA telah beralih ke teknologi Azure Quantum yang dimiliki Microsoft untuk mengeksplorasi cara berkomunikasi secara lebih efisien dengan pesawat ruang angkasa yang menjelajahi Tata Surya dan sekitarnya.

JPL berkomunikasi dengan misi luar angkasa mengandalkan Deep Space Network (DSN), jaringan global antena radio besar yang terletak di California, Spanyol, dan Australia, memungkinkan komunikasi konstan dengan pesawat ruang angkasa saat Bumi berputar.

Penjadwalan permintaan untuk menggunakan antena DSN dari misi luar angkasa kerap mengalami kendala besar dan membutuhkan sumber daya komputasi yang intensif.

Semua misi ini memerlukan akses untuk komunikasi utama, menghasilkan beberapa ratus permintaan mingguan ketika setiap pesawat ruang angkasa terlihat oleh antena. Misi luar angkasa baru-baru ini seperti Mars Perseverance dan James Webb Space Telescope juga memerlukan operasi data dengan ketelitian lebih tinggi yang dapat meningkatkan beban pada DSN.

Melansir Engadget, Jumat, 28 Januari, dan di situlah Microsoft yakin  Azure Quantum bisa membantu. Perusahaan menerapkan beberapa hal yang dipelajarinya mengoptimalkan algoritma kuantum untuk mengatasi masalah penjadwalan NASA menggunakan komputer klasik.

Pada awal proyek, Microsoft membutuhkan waktu dua jam untuk menyusun jadwal DSN. Tetapi dengan menggunakan Azure Quantum, perusahaan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan menjadi 16 menit, dan solusi khusus menguranginya menjadi sekitar dua menit.

Kemampuan untuk membuat jadwal dalam hitungan menit, bukan jam, adalah sesuatu yang menurut Microsoft akan memberi NASA fleksibilitas dan menghemat waktu.

Microsoft mengatakan ada pekerjaan lebih lanjut yang perlu dilakukan sebelum sistem memiliki semua fitur yang dibutuhkan JPL, tetapi suatu hari nanti dapat membantu tim saat bersiap untuk meluncurkan misi yang lebih kompleks yang melibatkan perjalanan ke Bulan dan di luar Tata Surya.