Bagikan:

JAKARTA - Beberapa tahun terakhir, Snapchat menghadapi tantangan berat untuk menindak tegas penjualan obat-obatan terlarang di media sosialnya, kini usaha itu menemui kemajuan pesat.

Sebelumnya pada bulan Oktober tahun lalu, NBC News dalam investigasinya melaporkan terdapat sejumlah anak muda berusia 13 hingga 23 tahun meninggal setelah membeli pil yang mengandung fentanil di Snapchat.

Melihat hal ini, perusahaan induk Snapchat, Snap, berkomitmen untuk segera meningkatkan kemampuannya dalam mendeteksi penjualan obat-obatan terlarang di jejaring sosialnya, dan mulai mengalihkan pengguna yang mencari konten terkait narkoba ke portal edukasi.

Snapchat memberikan sekilas kemajuannya kemarin, perusahaan mencatat 88 persen dari konten terkait narkoba yang ditemukannya sekarang diidentifikasi secara proaktif oleh sistem otomatis, dengan pelaporan komunitas menyumbang 12 persen.

Snap menyatakan jumlah ini naik sepertiga sejak pembaruannya pada Oktober, menunjukkan bahwa lebih banyak konten semacam itu telah terdeteksi sebelum ditemukan oleh pengguna.

“Sejak musim gugur ini, kami juga telah melihat indikator kemajuan penting lainnya (seperti) penurunan konten yang dilaporkan komunitas terkait dengan penjualan obat-obatan,” ungkap Snap dalam unggahan blog resminya yang dikutip dari TechCrunch, Rabu, 19 Januari.

“Pada bulan September, lebih dari 23 persen laporan terkait narkoba dari Snapchatters berisi konten yang secara khusus terkait dengan penjualan, dan sebagai hasil dari pekerjaan deteksi proaktif, kami telah menurunkannya menjadi 16 persen pada bulan ini. Ini menandai penurunan 31 persen dalam laporan terkait obat. Kami akan terus bekerja untuk mendapatkan angka ini serendah mungkin," imbuhnya.

Belum lama ini Snap juga telah memperkenalkan perlindungan baru yang mencegah pengguna berusia 13 hingga 17 tahun muncul di hasil pencarian pengguna Quick Add kecuali mereka memiliki teman yang sama dengan orang yang mencari.

Langkah itu dimaksudkan untuk mencegah anak di bawah umur terhubung dengan pengguna yang tidak mereka kenal, dan menghalau transaksi narkoba online.

Snapchat juga menambahkan informasi dari CDC tentang bahaya fentanil ke dalam portal pengurangan dampak buruk yang dijuluki, Heads Up dan bermitra dengan Community Anti-Drug Coalitions of America (CADCA), sebuah organisasi nirlaba global yang bekerja untuk mencegah penyalahgunaan zat melalui upaya kolaboratif komunitas.