JAKARTA - Sony Group Corp berencana untuk meluncurkan sebuah perusahaan untuk memasuki pasar kendaraan listrik, memanfaatkan kekuatannya dalam hiburan dan sensor untuk memainkan peran yang lebih besar dalam mobilitas generasi berikutnya.
Perusahaan yang berbasis di Jepang, dan lebih dikenal dengan TV serta konsol video gimnya itu, akan mendirikan anak perusahaan Sony Mobility pada paruh pertama tahun 2022.
Dengan meluncurnya Sony Mobility, itu artinya Sony akan bergabung dengan sejumlah perusahaan listrik dan teknologi yang telah menunjukkan minat dan mengembangkan mobil listrik mereka sendiri belakangan ini.
“Dengan teknologi pencitraan dan penginderaan, cloud, 5G, dan hiburan kami yang dikombinasikan dengan penguasaan konten kami, kami yakin Sony berada di posisi yang tepat sebagai perusahaan hiburan kreatif untuk mendefinisikan kembali mobilitas,” ungkap ketua dan presiden Sony Kenichiro Yoshida.
Mengutip Reuters, Rabu, 5 Januari, diumumkan pada gelaran IoT CES 2022, meskipun posisinya yang dulu dominan dalam elektronik konsumen telah terkikis oleh saingan Asia seperti Samsung Electronics, Sony masih memiliki gudang teknologi canggih di berbagai bidang seperti sensor penting untuk mengemudi secara otonom.
Perusahaan ini juga tetap menjadi salah satu industri hiburan terbesar di dunia, rumah bagi video gim dan waralaba film terkemuka. Tetapi, sistem audio dan hiburan semakin menjadi fokus kendaraan generasi mendatang.
BACA JUGA:
Berbarengan dengan pengumuman ini, Yoshida juga meluncurkan prototipe sport utility vehicle (SUV), VISION-S 02, yang menggunakan platform kendaraan listrik sama dengan coupe VISION-S 01 yang diumumkan sebelumnya, dan sudah mulai diuji di Eropa mulai Desember 2020.
Sony memulai uji verifikasi keamanan dan pengalaman pengguna dari teknologi pencitraan dan penginderaan yang dipasang di dalam VISION-S 01 dan di luar kendaraan, serta sistem antarmuka manusia-mesin (HMI).
Pada April 2021, Sony memulai tes mengemudi 5G dan akan terus menerapkan teknologi mutakhirnya untuk memberikan pengalaman baru di bidang mobilitas, yang sedang mengalami pergeseran ke kendaraan listrik.
Di samping itu, Yoshida mengatakan perusahaan memang melihat mobilitas sebagai ruang hiburan di mana penumpang dapat memilih opsi hiburan individu dan menggunakan koneksi internet 5G.
Terakhir, Sony tak sendiri yang melenceng dari jalurnya, adapun Apple Inc yang diharapkan akan meluncurkan kendaraannya sendiri dalam beberapa tahun ke depan.