Giliran India yang Selidiki Bisnis Apple, Larang Aplikasi Gunakan Pembayaran Sendiri
Apple Inc (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Persaingan India (CCI) akan melakukan penyelidikan terhadap praktik bisnis Apple di negara tersebut, yang diklaim perusahaan telah melanggar undang-undang antimonopoli tertentu.

Perintah dari CCI datang usai sebuah kelompok niralaba yakni Together We Fight Society yang berbasis di Rajasthan, India barat, menuduh bahwa Apple telah menyalahgunakan posisi dominannya di pasar aplikasi dengan mencegah pengembang aplikasi menggunakan pihak ketiga atau sistem pembayaran mereka sendiri.

Hal ini membuat penurunan signifikan dalam pendapatan yang mereka hasilkan. Mengingat Apple juga membebankan komisi hingga 30 persen untuk pembelian aplikasi dan pembelian dalam aplikasi.

Menurut laporan, Apple telah mendesak CCI untuk mengabaikan kasus ini, dengan mengatakan bahwa kelompok niralaba itu adalah pemain yang terlalu kecil di India, sebagaimana dikutip dari TechCrunch, Sabtu, 1 Januari.

India adalah negara terbaru yang mengungkapkan keprihatinan atas Apple dan Google yang mengharuskan pengembang aplikasi menggunakan sistem pembayaran perusahaan untuk pembelian dalam aplikasi. Dengan membuka penyelidikan atas praktik bisnis Google tahun lalu.

Awal tahun 2021, Korea Selatan juga menyetujui tindakan yang membuat Apple dan Google ilegal untuk menetapkan komisi dengan memaksa pengembang menggunakan sistem pembayaran milik mereka.

Di negaranya sendiri, Amerika Serikat (AS) kebijakan itu juga ditentang oleh perusahaan gim pembuat Fortnite, Epic dengan memperkenalkan sistem pembayarannya sendiri dalam judul sleeper hit. Sekarang perusahaan tengah dalam pertempuran hukum dengan Google dan Apple.

Bahkan tahun lalu, jaksa agung dari 36 negara bagian AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Google yang menuduh toko aplikasi Google Play-nya adalah monopoli ilegal. RUU bipartisan yang diperkenalkan tahun ini di Senat AS berupaya membatasi cara Apple dan toko aplikasi Google beroperasi dan aturan apa yang dapat dikenakan pada pengembang aplikasi.

Di samping itu, CCI menyatakan perlu juga diselidiki apakah Apple menggunakan data yang dikumpulkannya dari pengguna untuk meningkatkan layanannya sendiri.

Meskipun ada peningkatan yang cukup besar dalam penjualan iPhone di India dalam beberapa tahun terakhir, Apple masih merupakan pemain kecil di pasar, hanya kurang dari dua persen. Sementara, Google dengan Androidnya menguasai pangsa pasar yang berayun antara 98 hingga 99 persen setiap tahun.