Bagikan:

JAKARTA – Mulai ramainya topik perbincangan web3 yang digadang-gadang sebagai generasi internet beriktunya, sejumlah pihak mulai melirik web3 salah satunya Opera Browser. Pihak Opera sendiri sudah mengumumkan bahwa perabannya terintegras dengan Polygon.

Nantinya para pengguna Opera bakal bisa mengakses lebih dari 3000 aplikasi terdesentralisasi (dApps) melalui jaringan Polygon. Opera sendiri mengungkapkan kemitraan terbarunya melalui siaran pers baru-baru ini.

Peramban akan menampilkan wallet kripto bawaan yang menggunakan web3 API Ethereum. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang kripto Polygon MATIC. Kabarnya Opera juga akan menghilangkan kata sandi untuk membantu para pendatang baru di dunia kripto.

Polygon dibuat sebagai solusi layer-2 untuk jaringan Ethereum. Sebagaimana diketahui, jaringan Ethereum sendiri kerap menerapkan biaya transaksi atau gas fee dengan harga yang terlampau tinggi. Ini mempersulit para pengguna kripto baru untuk melakukan transaksi. Polygon hadir menjadi alternatif dari masalah tersebut.

“Kerjasama kami dengan Polygon akan memungkinkan kami untuk menghilangkan tantangan terbesar yang sekarang dihadapi oleh para penggemar kripto: biaya gas fee yang tinggi dan kecepatan transaksi yang lambat,” kata Jørgen Arnesen, Opera EVP Mobile.

Kelebihan lain yang didapat pengguna dari integrasi Opera ke Polygon yaitu dapatmengakses dApps populer seperti Sushiswap, Curve, Aave, Kyber, dan Balancer. Para pengguna juga bakal bisa masuk ke platform game dan marketplace NFT berbasis blockchain seperti Decentraland, The Sandbox, Opensea, Somnium Space, dan Decentral Games.

Polygon akan mulai dengan diintegrasikan ke dalam browser Android Opera, mengandalkan kunci sistem Android untuk mencatat transaksi dengan aman. Integrasi direncanakan meluncur pada kuartal pertama tahun depan.

Selain dengan Polygon, pihak Opera juga bekerjasama dengan Solana pada awal bulan Desember kemarin. Pengguna peramban juga bakal bisa mengakses ke dApps milik Solana.

Opera berpotensi melampaui rivalnya Brave yang merupakan browser kripto yang ada saat ini. Berbeda dengan Brave yang meluncurkan mata uang kripto (BAT) dan blockchain sendiri, Opera memutuskan untuk tidak mengikuti langkah tersebut.