Binance Hentikan Layanannya di Singapura, Sebagai Gantinya Perusahaan  Dirikan Pusat Inovasi Blockchain
Binance bakal bangun pusat inovasi Blockchain di Singapura (TechTimes)

Bagikan:

JAKARTA – Binance merupakan exchange kripto terbesar di dunia. Belakangan, bursa mengumumkan bakal menghentikan layanannya untuk pengguna di Singapura pada 13 Februari tahun depan. Sebagai gantinya, perusahaan akan mendirikan pusat inovasi blockchain di Singapura.

Dalam beberapa bulan terakhir, Binance menghadapi masalah dari sejumlah negara termasuk Inggris dan Kanada. Pemerintah mengklaim Binance beroperasi tanpa seizin regulator dan mereka harus menutup layanannya.

Saat ini Binance.sg beroperasi di Singapura dengan pengecualian sementara. Binance juga dilaporkan sudah mengajukan perizinan ke Otoritas Moneter Singapura sebagaimana perusahaan lainnya.

Namun, pada hari Senin, Binance Singapore mengatakan bahwa mereka sekarang sedang mengejar “refokus strategis” untuk menciptakan pusat inovasi blockchain di negara-kota pulau sebagai gantinya. “Binance akan mengeksplorasi sejumlah inisiatif yang berbasis di Singapura, termasuk program inkubasi, pendidikan blockchain, dan peluang investasi lebih lanjut,” kata perusahaan tersebut.

Untuk layanan platform Binance, perusahaan mengatakan cabangnya di Singapura tidak akan lagi menerima pendaftaran baru dan akan memblokir pengguna dari menyetorkan kripto maupun fiat. Namun, pengguna masih dapat membeli dan menjual crypto di platform hingga 12 Januari 2022.

“Keputusan kami untuk menutup Binance.sg tidak dianggap enteng,” kata Richard Teng, CEO Binance Singapore. “Prioritas langsung kami adalah membantu pengguna kami di Singapura mentransisikan kepemilikan mereka ke dompet lain atau layanan pihak ketiga lainnya.”

Volume perdagangan bursa kripto terbesar di dunia itu mencapai volume rata-rata 2 miliar dolar AS dengan lebih dari 1,4 juta transaksi per detiknya. Meski begitu, Binance belum mengumumkan lokasi untuk kantor pusatnya. Perusahaan diperkirakan akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat.

“Singapura adalah pusat fintech yang dinamis dan Asia Tenggara adalah kawasan penting bagi kami. Kami berencana untuk melakukan investasi lebih lanjut di kawasan ini, dengan Singapura sebagai salah satu pusat teknologi, penelitian, dan pengembangan. Ini akan melengkapi upaya kami di pusat-pusat utama lainnya. secara global," tambah Teng.

Merespon upaya Binance, Wakil Presiden Industri Digital Singapura Philbert Gomez memberikan respon positif dan mendukung Binance mendirikan pusat inovasi blockchain di Singapura.

“Kami menyambut baik rencana Binance untuk membangun pusat inovasi blockchain di Singapura. Ini akan semakin meningkatkan penelitian dan pengembangan teknologi yang berkembang pesat di sini dan memajukan kemampuan kami dalam kripto dan ekonomi token,” ujar Gomez.