Bagikan:

JAKARTA - Binance, salah satu pertukaran kripto terbesar di dunia, akan segera membuka layanannya di Thailand, negara yang memiliki potensi besar untuk pasar kripto.

Binance telah mendapatkan kemitraan strategis dengan Gulf Energy Development Pcl, sebuah perusahaan energi raksasa yang dimiliki oleh miliarder Sarath Ratanavadi, untuk meluncurkan Gulf Binance Co, sebuah platform aset digital yang teregulasi.

Binance mengumumkan rencananya untuk beroperasi di Thailand melalui email kepada CryptoSlate, situs berita kripto, pada  16 November. Binance mengatakan bahwa mereka akan meluncurkan pertukaran di Thailand, yang akan diuji coba oleh sejumlah pelanggan terpilih, sebelum dibuka untuk publik pada tahun depan.

Binance juga mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand (SEC), regulator keuangan Thailand, untuk menawarkan pertukaran aset digital dan layanan pialang untuk mata uang kripto dan token digital.

Gulf Binance Co adalah hasil dari kerja sama antara Gulf Innova, anak perusahaan Gulf Energy Development Pcl, dan Binance. Gulf Innova adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan inovasi, termasuk blockchain dan kripto.

Gulf Binance Co akan menyediakan platform aset digital yang aman dan patuh terhadap peraturan SEC, yang memungkinkan pelanggan untuk membeli, menjual, dan menyimpan mata uang kripto dan token digital.

Binance tidak asing dengan pasar Thailand. Sebelumnya, Binance telah membantu otoritas Thailand untuk mengungkap dan menangkap sindikat penipuan kripto yang merugikan banyak korban. Binance telah berbagi informasi dan bukti dengan lembaga penegak hukum Thailand, yang memungkinkan mereka untuk menyita aset kripto senilai lebih dari 270 juta dolar AS dari para scammer atau penipu.

Binance juga terus mengembangkan kehadirannya di Asia, sebuah benua yang memiliki banyak penggemar kripto. Binance telah kembali masuk ke pasar Jepang, dan menjadi salah satu platform kripto terlengkap di sana, dengan rencana untuk menambahkan lebih dari 100 token. Binance juga telah meluncurkan platform aset digital yang teregulasi di Kazakhstan, sebuah negara yang ramah terhadap kripto.

Di sisi lain, Binance juga menghadapi tantangan di beberapa wilayah lain, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Binance telah kesulitan untuk mendapatkan lisensi lokal di beberapa negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, Siprus, dan Jerman. Binance juga sedang berperkara dengan beberapa lembaga federal di AS, seperti SEC dan CFTC, yang mengklaim bahwa Binance telah melanggar hukum federal.