Dampak Buruk Bagi Apple, Bila WeChat Dilarang Beroperasi oleh Trump
Aplikasi pesan instan WeChat (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Donald Trump telah menandatangani kebijakan eksekutif yang akan melarang sejumlah aplikasi dan perusahaan asal China untuk beroperasi di Amerika Serikat. TikTok dan WeChat menjadi sasaran pertama dari kebijakan Trump itu.

Melansir dari Apple Insider, pemberlakukan kebijakan itu nyatanya secara tidak langsung akan berdampak buruk pada bisnis Apple. Di mana ada kemungkinan penjualan iPhone akan menurun sebanyak 25 hingga 30 persen, bila aplikasi pesan instan WeChat resmi dilarang. 

"Karena WeChat sangat penting bagi pengguna China, mengintegrasikan komunikasi, pembayaran, e-commerce, perangkat lunak sosial, membaca berita, dan fungsi produktivitas, kami percaya bahwa langkah tersebut akan mengurangi pengiriman iPhone di pasar China," kata analis Ming-Chi Kuo, Selasa 11 Agustus. 

Menurutnya, berdasarkan survei hampir 700.000 pengguna di China mengatakan bahwa mereka tidak akan membeli iPhone jika WeChat tidak didukung di perangkat tersebut. Hal ini juga akan berdampak pada penjualan aksesori iPhone, seperti AirPods, iPad, Apple Watch, dan juga komputer Mac yang akan ikut terseret.

Analisis Ming-Chi Kuo ini berdasarkan skenario terburuk dari pelarangan perusahaan asal China lainnya untuk beroperasi dan berbisnis di AS. Itu artinya secara tidak langsung Trump memaksa aplikasi serupa yang berasal dari China untuk keluar dari Apps Store. 

"Apple menghapus WeChat dari App Store di India sebagai tanggapan atas permintaan pemerintah. Oleh karena itu, kami tidak akan terkejut jika dikemudian hari pemerintah AS meminta Apple untuk melakukan hal yang sama," ungkapnya. 

Sayangnya, WeChat bukan aplikasi populer seperti TikTok yang sekarang sedang diminati banyak perusahaan teknologi AS untuk diakuisisi. Di mana Microsof dan Twitter sedang berusaha untuk bernegosiasi untuk memiliki TikTok.

Nilai penguasaan pasar TikTok adalah sekitar 30 miliar dolar AS, sementara nilai TikTok sebelum dilarang Presiden Trump adalah sekitar 50 miliar dolar AS. Sementara itu, Microsoft malah ingin mengincar operasi TikTok di AS, Kanada, dan Australia dengan tawaran harga di kisaran lebih rendah 10-30 miliar dolar AS.