Bagikan:

JAKARTA - Pesawat kargo besar ini bertugas memindahkan bagian dari roket Saturn V NASA yang sangat besar dalam persiapan untuk pendaratan di bulan pada tahun 1960-an dan 70-an.

Baru-baru ini, November ini, pesawat kargo itu telah kembali membawa komponen untuk misi bulan Artemis, yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2025. Ini terlihat dari sebuah posting blog NASA.

Sejarah singkat Super Guppy NASA

Super Guppy dirancang untuk mengangkut bagian-bagian yang terlalu besar yang tidak muat di pesawat kargo berbentuk konvensional. Ini awalnya dikembangkan pada tahun 1962 oleh sebuah perusahaan bernama Aero Spacelines, yang mengubah sebuah Boeing KC-97 Stratotanker untuk menjadi pesawat kargo besar, yang awalnya disebut “Pregnant Guppy”.

Tiga tahun kemudian, Aero Spacelines membangun versi yang lebih besar, yang disebut Super Guppy, dengan ruang kargo berdiameter 25 kaki (7,6 meter) dan hidung berengsel untuk pemuatan kargo yang lebih cepat.

Super Guppy bongkar muat Orion. (foto: NASA/Ames Research Center/Don Richey)

Kemudian, Airbus memperoleh hak untuk pengembangan Super Guppy dari Aero Spacelines yang sekarang sudah tidak beroperasi. Hari ini, NASA kembali menerbangkan satu-satunya model pesawat yang tersisa dari raksasa terbang itu.

Penerbangan terbaru Super Guppy, menugaskan pesawat ini mengangkut kulit pelindung panas yang sedang dikembangkan untuk Orion NASA pada 9 November. Orion adalah pesawat ruang angkasa yang akan menerbangkan misi berawak ke Bulan sebagai bagian dari misi Artemis NASA.

Rencana pendaratan di bulan baru-baru ini ditunda oleh NASA hingga 2025 dari tanggal peluncuran aslinya pada tahun 2024. Sebagian alasannya dikarenakan adanya perselisihan hukum yang berlarut-larut dengan Blue Origin dari Jeff Bezos atas pemberian kontrak pendarat di Bulan ke SpaceX, milik Elon Musk.

Sekarang setelah perselisihan hukum dengan Blue Origin diselesaikan, NASA akan melanjutkan rencana proyek Artemis. Misi transportasi pelindung panas Orion diangkut melihat Super Guppy mendarat di Moffett Federal Airfield dekat San Jose, California, setelah itu pelindung panas diangkut melalui jalan darat ke Pusat Penelitian Ames NASA di Lembah Silikon.

NASA mengatakan bahwa pelindung panas Orion adalah yang terbesar yang pernah dikembangkan untuk misi luar angkasa berawak. Perisai ini memiliki kerangka titanium yang ditutupi oleh kulit serat karbon yang akan melindungi astronot Artemis saat mereka memasuki kembali atmosfer Bumi dengan kecepatan hingga 25.000 mph (40.233 km/jam) saat mereka kembali dari Bulan.

Sebelum manusia kembali ke Bulan, NASA akan melakukan misi uji coba yang disebut Artemis I, untuk memastikan bahwa semua komponen Orion-nya, termasuk pelindung panasnya, bekerja sesuai harapan, sehingga bisa memberikan lampu hijau ke Bumi dan menunggu kembalinya misi ke bulan.