Polemik Microsoft dengan Apple karena Blokir Layanan XCloud Gaming
Layanan xCloud Gaming Microsoft (dok. The Verge)

Bagikan:

JAKARTA - Raksasa teknologi Microsot memberikan teguran kepada Apple inc, lantaran membatasi akses para developer cloud gaming untuk menaruh aplikasinya di App Store. Alhasil layanan streaming gim milik Xbox ini tak bisa digunakan oleh pengguna iPhone dan iPad. 

"Apple ingin berdiri sendiri sebagai satu-satunya platform yang memiliki tujuan umum untuk menolak konsumen dari game cloud dan layanan langganan game seperti Xbox Game Pass," ungkap juru bicara Microsoft seperti dikutip dari The Verge, Jumat 7 Agustus.

Sebelumnya, Apple mengungkapkan bahwa mereka tidak mengizinkan aplikasi streaming gim seperti layanan xCloud Microsoft karena mereka tidak mengikuti pedoman perusahaan, termasuk mengirimkan gim secara individual untuk ditinjau dan muncul di grafik dan pencarian.

Perselisihan antara perusahaan terjadi saat Microsoft bersiap untuk merilis layanan streaming gimnya secara publik, yang sebelumnya disebut Project xCloud. Hal ini menandai langkah pertamanya untuk menawarkan gim kepada pemain tanpa memerlukan PC atau konsol gim video.

Teknologi tersebut secara efektif memungkinkan orang untuk bermain video gim di server komputer yang jauh dari rumah, dengan cara yang sama seperti streaming film dari Netflix. Sebenarnya, hal ini telah lama dibahas sebagai cara bermain video gim yang baru di masa depan.

Banyak orang dalam industri melihat langkah Microsoft untuk benar-benar menawarkan teknologinya. Namun, pengguna harus membayar hingga 15 dolar AS per bulan untuk berlangganan Xbox Games Pass Ultimate.

Layanan Microsoft tersebut diluncurkan tahun lalu, termasuk akses ke jaringan gim sosial Xbox Live perusahaan dan akses ke perpustakaan lebih dari 100 gim, termasuk gim petualangan Minecraft Dungeons, Gears 5 space-age war title dan Bungie's Destiny 2 sci-fi shooting gim.

Saat ini, Microsoft tengah berupaya guna menemukan cara agar dapat menghadirkan layanan tersebut ke iPhone dan iPad, meskipun tidak mengatakan bagaimana hal itu dapat terjadi.

"Kami percaya bahwa pelanggan harus berada di jantung pengalaman bermain dan para gamer memberi tahu kami bahwa mereka ingin bermain, terhubung, dan berbagi di mana saja, di mana pun mereka berada," ungkap juru bicara Microsoft.

Melihat aksi Apple, banyak yang mengira bahwa ia bukan hanya memperlambat upaya Microsoft untuk menawarkan teknologi baru ini kepada para gamer yang terbiasa streaming musik, film dan acara TV. Tetapi, publik juga menyoroti hubungan kontroversial Apple dengan pengembang, beberapa di antaranya semakin mengeluh bahwa Apple sedikit berlebihan dalam mengelola App Store-nya.

Sementara itu, Apple berpendapat bahwa hal ini sangat adil. Sebab, pembuat iPhone menugaskan penelitian yang diterbitkan pada Juli yang meminta komisi hingga 30 persen untuk aplikasi berbayar dan langganan di toko aplikasinya. Salah satu korban dari peraturan itu adalah Spotify.