JAKARTA – Phil Spencer, CEO Xbox, mengkonfirmasi bahwa mereka sedang mengevaluasi hubungan pembuat konsol game milik Microsoft itu dengan Activision Blizzard Inc, pada Kamis 18 November. Hal ini muncul menyusul adanya tuduhan pelecehan seksual dan pelanggaran pembayaran yang setara terhadap penerbit video-game, Activision.
Bloomberg pertama kali melaporkan berita itu pada Kamis, 18 November, mengutip email yang dikirim ke karyawan.
Spencer mengatakan kepada staf bahwa tim kepemimpinan game Xbox "terganggu dan sangat terganggu oleh peristiwa dan tindakan mengerikan" di Activision, kata laporan itu.
BACA JUGA:
"Kepemimpinan di Xbox dan Microsoft mendukung tim kami dan mendukung mereka dalam membangun lingkungan yang lebih aman untuk semua," kata Spencer dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
Seorang juru bicara Activision mengatakan perusahaan itu terlibat dengan mitranya. Tuduhan terhadap perusahaan, yang dikenal dengan judul video-game termasuk "Call of Duty" dan "Diablo," telah menyebabkan penundaan peluncuran dan keluarnya para eksekutif puncak dari perusahaan itu.
Awal pekan ini, karyawan melakukan pemogokan menyusul laporan bahwa CEO perusahaan mengetahui tentang tuduhan pelecehan dan penyerangan seksual lebih awal dari yang diketahui sebelumnya.
Pelecehan seksual di sebuah perusahaan saat ini menjadi sebuah isu yang sangat sensitif di AS. Diyakini isu itu jika tak ditangani dengan tepat dapat menjatuhkan sentimen publik dan pasar pada perusahaan bersangkutan. Tak heran banyak pihak menghindari untuk berhubungan dengan perusahaan yang dituduh membiarkan hal itu terjadi.