Agung Tak Tahu Profil Picture Akun Instagram KPI Diganti, Diretaskah?

JAKARTA – Para peretas kembali berulah di Tanah Air. Kali ini yang diduga menjadi sasarannya adalah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Ini terlihat dari profile picture akun Instagram KPI @KPIPusat, yang biasanya adalah logo KPI, tiba-tiba pada Jumat, 3 September sekitar pukul 12.00 diganti oleh pihak lain.

Saat tim VOI menghubungi Agung Suprio, Ketua KPI Pusat, ia menyatakan belum tahu menahu mengenai hal itu. Ia hanya menjelaskan akan coba mengecek apakah benar-benar diretas, karena selama ini profile picture dalam akun itu adalah logo KPI.

“Saya belum tahu sih, soal profil picture diganti atau di-hack. Coba nanti saya tanyakan dulu ke petugasnya,” kata Agung. “Terima kasih atas informasinya.”

Tak berapa lama, setelah tim VOI menghubungi Agung, pada pukul 13.00 WIB, akhirnya akun IG KPI Pusat pun kembali normal, dengan logo KPI.  Namun saat tim VOI mencoba menghubungi Agung kembali ponselnya tidak aktif.

Peretasan akun Instagram KPI Pusat ini juga sudah muncul di akun twitter @areajulid. Dalam postingnya, Jumat 3 September pukul 12.31 akun twitter yang sering kali melempar isu-isu terkini tersebut mempertanyakan akun Instagram KPI yang sudah diganti oleh seseorang.

Dis! profpic instagramnya KPI kok jadi kaya gini hahaha, siapa punya kerjaan ni hayo ngaku klean 🤭😂 pic.twitter.com/13gbpiFF63

— AREA JULID (@AREAJULID) September 3, 2021

“Dis! profpic instagramnya KPI kok jadi kaya gini hahaha, siapa punya kerjaan ni hayo ngaku klean,” bunyi twit dari akun @areajulid.

Tidak diketahui secara pasti apa motif dari peretas yang mengubah profile picture akun IG KPI Pusat. Kemungkinan ini ada hubungannya dengan kasus yang terjadi di komisi tersebut.

Pekan ini muncul isu heboh di KPI dimana terdapat dugaan pelecehan seksual oleh 7 orang pegawai. Agung saat dikonfirmasi tentang hal itu enggan berkomentar lebih jauh.

“Nanti jam 2 konferensi persnya. Tunggu saja ya,” kata Agung yang sudah mengagendakan pemeriksaan terhadap 7 orang  yang diduga melakukan perundangan seksual.