JAKARTA - Twitter dikabarkan sedang merencanakan fitur baru untuk memberi orang lebih banyak pilihan privasi. Di mana pengguna dapat mengarsipkan tweet lama sehingga tidak terlihat oleh pengguna lain.
Namun menurut penuturan Bloomberg yang dikutip The Verge, Jumat, 3 September, fitur ini tidak berlaku selamanya, melainkan setelah jangka waktu tertentu seperti 30, 60, atau 90 hari dan setahun penuh.
Media sosial itu juga menyertakan opsi yang memungkinkan pengguna untuk membatasi siapa yang dapat melihat tweet yang disukai, membiarkan pengguna menghapus diri mereka dari percakapan di Twitter, dan membiarkan pengguna menghapus pengikut tanpa langsung memblokirnya.
"Di Twitter, privasi lebih dari apa yang kami lakukan dengan data Anda, ini juga tentang bagaimana kami membantu Anda merasa aman dan mengendalikan bagaimana Anda muncul di Twitter," ungkap juru bicara Twitter.
Di samping itu, fitur-fitur baru ini digambarkan sebagai rangkaian perubahan privasi sosial yang bertujuan untuk membuat orang lebih nyaman terlibat di Twitter. Tampaknya, penelitian internal di Twitter juga menemukan banyak pengguna bahkan tidak mengerti apakah akun mereka bersifat publik atau pribadi. Perusahaan akan mulai meminta pengguna untuk meninjau pada bulan ini.
"Kami memahami bahwa tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua pendekatan privasi, jadi kami bersemangat untuk meluncurkan lebih banyak fitur dan alat untuk memberdayakan orang-orang di Twitter untuk menyesuaikan pengalaman mereka," ujar juru bicara Twitter.
BACA JUGA:
Meski fitur tersebut masih berupa konsep, tetapi Twitter dilaporkan berencana untuk mulai membiarkan pengguna menghapus diri mereka dari percakapan pada akhir tahun dan membiarkan mereka menghapus pengikut mulai bulan ini.
"Fokus kami pada privasi sosial terinspirasi oleh umpan balik yang kami terima melalui studi penelitian global yang kami lakukan untuk lebih memahami persepsi dan kebutuhan orang-orang akan privasi di seluruh dunia. Kami akan mulai menguji beberapa fitur ini secepatnya minggu depan," imbuh juru bicara Twitter.