Bagikan:

JAKARTA - Akibat masuk ke dalam daftar hitam Amerika Serikat (AS), Huawei dilaporkan akan segera menjual bisnis server utamanya. Perusahaan diketahui telah diblokir di negara tersebut sejak 2019 lalu.

Rencana untuk menjual divisi server-nya, dikatakan Huawei karena mereka gagal memperoleh chip untuk unit tersebut akibat pembatasan perdagangan AS.

Bloomberg melaporkan, sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengungkapkan bahwa raksasa teknologi China sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk menjual bisnis server-nya berdasarkan arsitektur x86. Huawei juga akan menjual unit server-nya kepada konsorsium yang setidaknya salah satu pembeli didukung oleh pemerintah.

Perusahaan telah mengambil chipnya dari Intel, tetapi karena pembatasan perdagangan, sekarang Huawei tidak dapat menerima pasokan chip dari pembuat chip. Huawei ditempatkan di Daftar Entitas AS dan juga dicap sebagai ancaman keamanan nasional pada tahun 2019.

Sejak saat itu, mengutip Gizmochina, Kamis, 4 November, perusahaan yang berbasis di China tersebut selalu mendapat batasan di setiap langkah bisnisnya, termasuk menyoal pemutusan pasokan chipnya dari TSMC. Oleh karena itu, bisnis smartphone Huawei menurun drastis karena tidak dapat membuat chip sendiri atau mendapat pasokan dari produsen chip lain.

Kemungkinan besar lainnya, penjualan ini akan bernilai miliaran yuan. Beberapa pembeli baru juga telah muncul dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pembeli dari pemerintah dan sektor swasta. Sayangnya, Huawei belum menanggapi terkait hal ini.