JAKARTA - Proton, merek otomotif dari Malaysia, mengonfirmasi akan perluas pasar elektrifikasi dengan menghadirkan mobil Plug-in Hybrid (PHEV) pertamanya pada tahun depan atau hampir berbarengan dengan mobil listrik (EV) pertamanya.
Dilansir dari Paultan, Sabtu, 4 Mei, kemungkinan model tersebut akan mengambil basis dan teknologi dari model Geely yang telah ada, mencakup mesin 4-silinder Atkinson-cycle 4-silinder 1,5 liter turbocharged digabungkan dengan sistem NordThor BHE15 Plus.
Digabungkan dengan motor listrik serta transmisi DHT tiga percepatan, itu dapat menghasilkan tenaga hingga 390 ps dan torsi 535 Nm. Sementara itu, baterainya disesuaikan pada varian tertentu menawarkan jangkauan murni hingga 90 km.
Sistem tersebut dipasangkan dalam sejumlah model Geely di China, termasuk Galaxy L7. Mobil tersebut dibangun di atas Compact Modular Architecture (CMA).
BACA JUGA:
Proton memiliki pilihan lain dalam memiliki kendaraan PHEV pertamanya, seperti ambil basis dari Galaxy L6 yang merupakan sebuah sedan. Berbeda dari L7, model tersebut menampilkan sejumlah fitur dan teknologi lebih premium.
Pilihan alternatif lainnya yang dimiliki Proton ialah pabrikan menawarkan mesin bensin 3-silinder turbo 1,5 liter dipasangkan dengan motor listrik. Secara teori, ini dapat menyesuaikan dengan model yang telah ada dikombinasikan dengan transmisi dual-clutch tujuh percepatan.
Saat ini, Proton berada di bawah naungan Zhejiang Geely Holdings Group Co Ltd sejak 2017 lalu. Dengan demikian, merek dari negeri jiran ini berada di bawah payung perusahaan yang sama dengan Volvo, Pilestar, Lotus, dan Smart.
Geely telah menghadirkan banyak mobil PHEV, salah satunya dalam sub-merek Hi-P. Sejauh ini, model PHEV yang ditawarkan adalah Emgrand L dan Xingyue L, yang terakhir juga tersedia dalam versi jarak jauh dengan jangkauan listrik murni hingga 205 km.