JAKARTA - Proton dilaporkan akan melakukan ekspansi global secara besar-besaran, dengan salah satu pasar yang akan dijajaki kembali adalah Inggris.
Sumber mengungkapkan bahwa ekspansi ini juga mencakup pasar setir kanan di seluruh Asia dan Afrika Selatan. Selain itu, pabrikan yang dikenal dengan logo kepala singa ini juga akan kembali merambah pasar Australia dan Selandia Baru.
Langkah ini diambil untuk meningkatkan penjualan global Proton secara signifikan, seiring dengan pembangunan kantor pusat dan basis manufaktur baru di Tanjung Malim, Malaysia. Fasilitas yang dinamakan Automotive Hi-Tech Valley (AHTV) ini dibangun bersama pemilik merek, Geely, dan konglomerat industri Malaysia, DRB-HICOM Berhad.
"Melalui investasi ini, Proton akan memiliki sarana untuk kembali ke pasar yang sebelumnya telah ditinggalkan, sekaligus memasuki pasar baru," ujar sumber tersebut, dikutip dari Autocar, Jumat, 9 Agustus.
BACA JUGA:
Penambahan kapasitas produksi yang disediakan oleh AHTV juga akan memainkan peran penting dalam rencana jangka panjang Proton untuk memperluas penjualan globalnya.
Sayangnya, informasi mengenai kembalinya Proton ke pasar Inggris masih belum diungkapkan. Namun, pabrikan tersebut mengonfirmasi bahwa pasar ekspor utama akan tercapai pada akhir dekade ini. Sebagai informasi, Proton pernah menjajaki pasar Inggris dari tahun 1989 hingga 2014.
Pada tahun lalu, Geely mengumumkan rencana untuk berinvestasi hingga 3,5 miliar poundsterling (sekitar Rp71 triliun) dalam pengembangan AHTV. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, bahkan menyebutkan bahwa angka investasi sebenarnya hampir mencapai 7,9 miliar poundsterling (sekitar Rp160,4 triliun).
Proton kini menjual empat model yang berbasis dari sejumlah model Geely, seperti X50 diambil dari Binyue, X70 dari Boyue, X90 dari Haoyue, dan S70 dari Emgrand.
Proton juga telah mendirikan merek EV terbarunya bernama e:MAS. Model pertama yang akan diluncurkan ialah e:MAS 7 yang diambil dari SUV Geely Galaxy E5.
Peluncuran merek e:MAS terjadi setelah pembukaan pusat penelitian dan pengembangan Proton baru di Institut Penelitian Geely di Hangzhou, China, pada bulan April.