Bagikan:

JAKARTA - Proton, produsen otomotif asal Malaysia, mengambil langkah signifikan dalam komitmennya menuju elektrifikasi. Baru-baru ini, mereka mengumumkan pengembangan Global Modular Architecture (GMA) buatan sendiri.

Platform ini akan menjadi dasar bagi lima model terbaru Proton, termasuk kendaraan dengan mesin pembakaran internal (ICE), Plug-In Hybrid (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV).

“Model-model ini dirancang untuk diproduksi di Malaysia untuk pasar lokal dan ekspor global,” kata CEO Proton, Li Chunrong, dikutip dari Paultan, Kamis, 13 Juni.

Proton juga akan memanfaatkan hubungannya dengan perusahaan grup, Geely, yang memungkinkan mereka mengintegrasikan sistem terbaru ini ke dalam produk-produk baru mereka.

“GMA akan menjadi platform utama kami dan akan menjadi basis bagi banyak model baru, termasuk model PHEV dan BEV,” tambah Li.

Sebagai platform yang dikembangkan secara mandiri, Proton memiliki rencana besar untuk GMA yang akan digunakan pada model-model yang diproduksi di Malaysia, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Mereka menargetkan volume produksi tahunan gabungan sebesar 200.000 unit.

Namun, BEV pertama Proton, eMas E7, bukanlah kendaraan perdana yang akan menggunakan platform ini. Hampir dipastikan model tersebut akan menggunakan basis dari Geely Galaxy E5 yang dibangun di atas Global Intelligent New Energy Architecture (GEA) yang dikembangkan oleh perusahaan induk.

Dengan panjang 4.615 mm, lebar 1.901 mm, tinggi 1.670 mm, dan jarak sumbu roda 2.750 mm, Galaxy E5 adalah SUV berukuran sedang yang setara dengan Honda CR-V, yang berarti mobil ini akan dibanderol dengan harga yang tidak murah.

Ini membuka peluang bagi model pertama berbasis platform Proton GMA yang mungkin menjadi EV dengan harga yang lebih terjangkau.