Bagikan:

JAKARTA - Geely Automobile Holdings Ltd, perusahaan otomotif asal China berhasil mencatat hasil positif sepanjang tahun 2023 dengan berhasil menjual sebanyak 1.686.516 unit kendaraan atau meningkat sebesar 18 persen dari tahun 2022. Dengan pencapaian ini, pabrikan berambisi menetapkan target penjualan yang lebih tinggi pada tahun 2024.

Geely yang didirikan pada tahun 1986, merupakan salah satu produsen otomotif terkemuka dari China. Perusahaan ini telah menjadi pelopor dalam perkembangan otomotif di China, baik dalam pengembangan mesin pembakaran maupun kendaraan listrik (EV). Selain menjadi induk dari merek-merek terkenal seperti Volvo Cars, Polestar, dan Zeekr, Geely juga berperan aktif dalam menyebarkan tren kendaraan listrik secara global.

Menurut laporan Reuters, Senin, 1 Januari, Geely menetapkan target volume penjualan sebesar 1,9 juta unit untuk tahun 2024, menandai peningkatan sebesar 13 persen dari total penjualan pada tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, perusahaan juga menyatakan niatnya untuk meningkatkan target volume penjualan New Energy Vehicle (NEV) lebih dari 66 persen dibandingkan dengan total penjualan keseluruhan pada tahun 2023. Sayangnya, Geely belum mengungkapkan jumlah angka secara rinci terkait target NEV tersebut.

Sejalan dengan ambisinya, Geely memutuskan untuk melakukan ekspansi ke berbagai pasar, termasuk wilayah Asia Tenggara. Salah satu langkah ekspansinya adalah dengan berinvestasi di Malaysia, dengan nilai investasi mencapai 10 miliar dolar AS atau setara dengan Rp156,49 triliun.

Langkah ekspansi Geely didorong oleh kehadiran kendaraan listrik dari Smart Automobile, anak perusahaan Geely dan Mercedes-Benz Group. Kendaraan tersebut ikut memeriahkan acara Malaysia International Motor Expo.

Sebagai informasi tambahan, Geely juga memiliki 49,9 persen saham Proton, memudahkannya untuk mendistribusikan kendaraannya di Malaysia. Selain itu, Proton dan Smart Automobile telah menjalin kesepakatan untuk menjadi distributor resmi kendaraan listrik di pasar Malaysia dan Thailand.