Bagikan:

JAKARTA - Dengan miliaran dolar yang sudah dikucurkan untuk proyeksi kendaraan listrik, banyak pabrikan otomotif mengurangi rencana untuk meningkatkan produksi.

Mengutip laman Carcroops, Minggu, 5 November, para ahli khawatir permintaan kendaraan listrik tidak selaras dengan jumlah investasi yang dikucurkan oleh produsen mobil.

Meskipun penjualan kendaraan bertenaga baterai terus meningkat, miliaran dolar yang telah dikucurkan oleh hampir semua produsen besar memungkinkan tidak memberikan hasil yang diharapkan.

Beberapa produsen ternama telah membatalkan rencana ke depan, misalnya Tesla yang telah mengumumkan bahwa akan memperlambat rencana pembangunan pabrik di Meksiko. CEO Tesla, Elon Musk berujar iklim keuangan saat ini menjadi alasan kuat.

"Ini juga terjadi karena suku bunga yang tinggi, dikarenakan sebagai besar orang yang membeli mobil listrik akan memikirkan pengeluaran bulanan," kata Elon Musk.

Tak hanya Tesla, Honda dan General Motors telah membatalkan pengembangan bersama dengan angka yang fantastis, guna menciptakan SUV listrik dengan terjangkau.

Sementara itu Ford baru-baru ini mengumumkan bahwa produksi F-150 Lightning akan diperlambat untuk sementara. Blue Oval akan mengalihkan investasi ke kendaraan komersial dan hibrida.

Menurunnya, permintaan dari produsen mobil telah menyebabkan harga bahan mentah, yang digunakan dalam pembuatan kendaraan listrik turun tajam. Menurut laporan dari Reuters, harga litium telah anjlok sebesar 67 persen, sementara kobalt telah turun 20 persen pada tahun 2023, dan turun separuhnya sejak Mei 2022.

Produsen baterai asal China yaitu CATL mencatatkan permintaan kuartal ketiga ini paling lemah sepanjang tahun ini, dengan alasan penurunan permintaan dan meningkatnya persaingan.