JAKARTA - Seorang pembeli mobil Mazda CX-50 asal Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) bernama Joshua M. menggugat merek otomotif asal Jepang ini sebesar 5 juta dolar AS (sekitar Rp76 miliar) setelah putrinya mengalami kecelakaan akibat masalah teknis pada mobil SUV tersebut.
Melansir dari Carscoops, Senin, 23 September, pria tersebut mengeklaim adanya cacat pada mobil tersebut. Insiden tersebut terjadi dua minggu setelah pembelian pada Mei lalu.
Gugatan tersebut menyebut bahwa putrinya menekan tombol Stop-Start. Kemudian, layar instrument memberitahu untuk ‘Tekan Rem untuk Menyalakan Kendaraan’. Lalu, ia menekan rem dan memindahkan tuas dari posisi P ke D.
Namun, kendaraan yang ia kemudikan malah bergerak mundur. Ia berusaha mengendalikan kendaraan termasuk menginjak rem, tetapi power brake dan power steering tidak responsif.
Putri Joshua terpaksa keluar dari mobil dan membiarkan SUV tersebut menabrak pohon untuk menghentikan laju kendaraan.
Ada kemungkinan bahwa setelan tersebut secara khusus menyebut “Power Steering and Power Steering”, yang menunjukkan sebenarnya rem dan kemudi berada dalam mode normal tetapi tidak dalam power-assisted mode.
BACA JUGA:
Joshua mengeklaim bahwa ada cacat fatal pada sistem kendaraan Mazda CX-50. Ia mencurigai adanya kesalahan dalam sistem elektronik yang menyebabkan hilangnya fungsi rem dan power steering. Gugatan tersebut juga menyoroti kurangnya informasi yang diberikan oleh Mazda kepada konsumen mengenai kondisi kendaraan saat dalam mode aksesori.
Manajer layanan di dealer Mazda juga diduga memberikan pernyataan yang membingungkan, menyalahkan mode aksesori sebagai penyebab utama kecelakaan. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya masalah serius pada sistem keamanan kendaraan ini.
Gugatan ini tidak hanya berdampak pada Joshua, tetapi juga pada seluruh pemilik Mazda dengan model yang dilengkapi tombol start, terutama yang diproduksi setelah tahun 2017.
Masih belum bisa dipastikan siapa yang harus disalahkan tapi kasus ini bisa menjadi peringatan bagi para pemilik mobil untuk selalu waspada dan memahami betul cara kerja kendaraan mereka.