JAKARTA - Produsen mobil Jepang, Mazda Motor, dan Divisi Energi dari Panasonic Holdings akan memulai pembicaraan untuk membentuk kemitraan jangka menengah dan jangka panjang pasokan baterai kendaraan listrik (EV). Kabar tersebut diumumkan oleh kedua perusahaan pada Rabu, 21 Juni.
Presiden dan CEO Panasonic Energy, Kazuo Tadanobu, menyatakan bahwa kolaborasi dengan Mazda akan menjadi langkah besar dalam mewujudkan misi kedua perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan yang sejalan dengan kebahagiaan masyarakat. Tadanobu juga menekankan bahwa melalui teknologi unggul dan pengalaman yang luas, mereka akan mendorong pertumbuhan industri baterai lithium-ion dan mempercepat upaya mencapai nol emisi.
Masahiro Moro, Direktur dan Senior Managing Executive Officer Mazda, menyatakan bahwa sebagai bagian dari inisiatif elektrifikasi, Mazda bekerja sama dengan mitra mereka dalam tiga fase untuk merespons fleksibel terhadap perubahan tren regulasi, kebutuhan konsumen, dan area lainnya. Moro juga menyambut baik kolaborasi dengan Panasonic Energy, yang telah menjadi pelopor dalam baterai lithium-ion otomotif, dan berharap dapat berkontribusi dalam membatasi pemanasan global melalui strategi elektrifikasi mereka.
Kemitraan ini diharapkan dapat membantu Mazda dalam meningkatkan produksi kendaraan listrik sesuai dengan rencana pengeluaran perusahaan sebesar 1,5 triliun yen (sekitar 10,6 miliar dolar AS) yang diumumkan pada November lalu untuk mendorong elektrifikasi kendaraan. Dalam kemitraan ini, Panasonic Energi akan menyediakan Mazda dengan baterai silinder ion-lithium otomotif yang diproduksi di Jepang dan Amerika Utara untuk kendaraan listrik Mazda yang diperkirakan akan diluncurkan pada paruh kedua dekade ini.
Namun, belum diungkapkan secara rinci baterai mana yang akan digunakan oleh Mazda dalam kendaraan listriknya. Pihak Mazda akan melakukan pembicaraan dengan tujuan untuk memastikan pasokan baterai mulai dari tahun 2025 hingga 2027 atau mungkin lebih lama.
Sebagai informasi, pada tahun 2012, Mazda telah menggunakan 1865 baterai yang dipasok oleh Panasonic dalam mobil listrik Demio mereka di Jepang. Baterai tersebut disewakan dalam jumlah 100 unit subkompak sebagai uji coba untuk meningkatkan pemahaman tentang teknologi elektrifikasi.
BACA JUGA:
Produsen mobil Jepang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengejar ketertinggalan dalam pasar kendaraan listrik yang semakin berkembang. Bahkan, produsen mobil terlaris di dunia, Toyota, yang memiliki saham 5,1% di Mazda, juga telah mengumumkan rencana penggunaan baterai padat dan teknologi lainnya guna meningkatkan jarak tempuh dan mengurangi biaya kendaraan listrik di masa depan.
Pada Jumat lalu, seperti dilaporkan Reuters, 21 Juni, pemerintah Jepang juga telah mengumumkan peningkatan dukungan hingga 2,2 miliar dolar AS untuk produksi baterai domestik. Dukungan tersebut diberikan kepada Toyota dan produsen lainnya untuk memperkuat keamanan rantai pasokan ekonomi yang lebih besar.