JAKARTA - Merek otomotif ternama dari Inggris, Mini mengumumkan penarikan kembali (recall) sebanyak 12.500 unit dengan melibatkan kendaraan listrik Cooper SE karena memiliki baterai bertegangan tinggi yang dapat menyebabkan korsleting dan terbakar.
Dikutip dari Carscoops, Kamis, 29 Agustus, produsen tersebut mengatakan bahwa kesalahan pada sistem baterai disebabkan oleh panas yang berlebihan baik kendaraan dalam keadaan menyala maupun saat dimatikan.
Namun, disebutkan juga hal ini terjadi bukan masalah yang umum dan dokumen menyebut bahwa kesalahan tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
BMW Group sebagai perusahaan induk telah diberitahu tentang potensi tersebut pada Oktober 2023 lalu, ketika sebuah Cooper SE terbakar di Amerika Serikat (AS). Kemudian pada Januari lalu, model serupa juga terbakar di Jerman dan analisis teknik mengidentifikasi kesalahan isolasi pada baterai.
Karena masalah yang terus bermunculan, pihak perusahaan memutuskan melakukan investigasi lanjutan antara April dan Juli sebelum memutuskan memulai program recall pada 8 Agustus.
Selama dimulainya tahap investigasi, BMW Group tidak menemukan adanya laporan kecelakaan, cedera, maupun kematian terkait masalah ini.
BACA JUGA:
Kendaraan yang terdampak secara keseluruhan ialah 12.535 unit melibatkan Mini Cooper SE 2-door Hardtop dari model produksi 2020-2024 yang merupakan rakitan dari tanggal 21 Maret 2019 hingga 25 Januari 2024.
Pemilik kendaraan yang terdampak akan diberitahu tentang penarikan kembali mulai bulan Oktober mendatang. Pihak merek menyebutkan masalah tersebut dapat diatasi dengan teknisi perlu memperbarui sistem perangkat lunak saja.
Pembaruan tersebut bakal mencakup fungsi diagnostic, yang mendeteksi malfungsi pada baterai bertegangan tinggi dan secara otomatis dapat mengosongkan daya baterai hingga di bawah 30 persen sebagai tindakan pencegahan.