Bagikan:

JAKARTA – Pada Minggu, 30 September, Stellantis sebagai induk perusahaan Jeep telah mengumumkan recall terhadap 194.000 unit Jeep Wrangler dan Grand Cherokee plug-in hybrid (PHEV) di seluruh dunia, termasuk 154.000 unit di Amerika Serikat (AS), 14.000 di Kanada, 700 di Meksiko, dan hampir 26.000 di luar Amerika Utara.

Langkah penarikan ini diambil menyusul laporan tentang terjadinya 13 kebakaran yang melibatkan kendaraan-kendaraan tersebut.

Melansir Reuters, 2 Oktober, disebutkan jika National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) AS, pemilik dari 154.000 Jeep SUV plug-in hybrid diimbau untuk memarkir kendaraan mereka di luar ruangan dan jauh dari bangunan atau kendaraan lain hingga perbaikan recall selesai dilakukan.

NHTSA menyatakan bahwa terdapat dua cedera yang dilaporkan sejauh ini yang mungkin terkait dengan masalah recall tersebut.

Kendaraan yang terdampak adalah yang diproduksi dengan baterai tegangan tinggi yang dapat mengalami kegagalan internal. Stellantis menyebutkan bahwa baterai tersebut diproduksi oleh Samsung SDI.

Sebelumnya Stellantis juga sudah melakukan recall 32.000 Jeep Wrangler PHEV pada tahun 2023 untuk pembaruan perangkat lunak. Saat itu, Stellantis mengungkapkan bahwa beberapa kendaraan mengalami kebakaran pada musim panas 2024 meskipun telah menerima pembaruan perangkat lunak recall di 2023.

Stellantis menyatakan bahwa perbaikan recall 2023 ternyata tidak efektif dalam mendeteksi kelainan tertentu dalam baterai yang dapat menyebabkan kebakaran.

Perbaikan recall terbaru yang ditawarkan oleh Stellantis meliputi pembaruan perangkat lunak diikuti dengan penggantian baterai jika diperlukan. Perusahaan akan memberi tahu pemilik kendaraan pada pertengahan Oktober.

Stellantis juga mengatakan bahwa risiko kendaraan berkurang ketika tingkat pengisian baterai habis dan menyarankan pemilik untuk tidak mengisi ulang baterai. Perusahaan menegaskan bahwa solusi perbaikan sedang dalam proses.

Recall baru ini mencakup beberapa model Jeep Wrangler tahun 2020 hingga 2024 dan Jeep Grand Cherokee plug-in hybrid tahun 2022 hingga 2024.

Perusahaan induk Chrysler tersebut menyatakan bahwa kebakaran terjadi ketika kendaraan diparkir dan dimatikan. Diperkirakan sekitar 5 persen dari kendaraan yang terdampak memiliki cacat tersebut.