JAKARTA - Subaru saat ini hanya menjual model Solterra sebagai kendaraan listrik (EV) yang dijual secara global yang mengambil basis dari Toyota bZ4X. Namun ternyata itu saja tidak membuat pabrikan berlogo enam bintang ini puas demi menghadirkan lini elektrifikasi lain di masa depan.
Dilansir dari AutoGuide yang ditulis InsideEVs, Kamis, 22 Agustus, Subaru telah mengajukan merek dagang mobil listrik terbarunya dengan moniker ‘e-Outback’ di Jepang. Permohonan merek dagang diajukan pada awal Agustus dan diterbitkan hari ini.
Penamaan ‘e-Outback’ kemungkinan untuk mobil hybrid milik Subaru di masa depan. Tentu ini sebuah perjudian yang harus dilakukan oleh merek mengingat hybrid lebih populer dibandingkan Battery Electric Vehicle (BEV) belakangan ini.
Sayangnya, informasi lebih lanjut mengenai model tersebut masih belum diketahui. Ada beberapa kemungkinan nama tersebut untuk model antara hybrid atau EV sepenuhnya.
Subaru berpotensi akan kembali memanfaatkan kemitraannya dengan Toyota untuk mengembangkan model elektrifikasi di masa depan dengan meluncurkan tiga SUV listrik untuk pasar Amerika Serikat (AS).
Ini merupakan langkah yang masuk akal mengingat merek Subaru tidak sebesar dari pabrikan lainnya seperti Toyota atau Volkswagen yang memiliki biaya dan sumber daya yang sangat mencukupi.
BACA JUGA:
Biaya penelitian dan pengembangan yang diperlukan untuk menciptakan kendaraan listrik dari awal sangat besar, begitu pula investasi yang diperlukan untuk mengkonfigurasi ulang pabrik yang sebelumnya membuat kendaraan dengan pembakaran internal.
Demi menghemat pengeluaran yang berpotensi membengkak, Subaru akan bergantung pada teknologi dari Toyota. Meskipun demikian, mereka juga menegaskan tidak selamanya bergantung pada mitranya.
Selain itu, Subaru sebelumnya juga telah mengajukan merek dagang baru di AS terdiri dari Accomplice, Everguide, Everpass, Getaway, Highroad, Hightrail, Outsider, Tailwind, Trailhead, Trailseeker, Uncharted, dan Viewfinder..
Kemungkinan besar, model-model baru ini akan hadir dalam bentuk crossover, mengikuti tren pasar global saat ini. Subaru juga ingin mengejar ketertinggalan dalam segmen elektrifikasi dengan memperkuat jajaran masa depannya dengan opsi hybrid, Plug-In Hybrid (PHEV), atau EV terbaru.