JAKARTA - Nasib dari salah satu model Subaru, Outback menemui titik ketidakpastian di pasar Australia karena dikonfirmasi model tersebut akan berhenti diproduksi di Jepang pada tahun depan.
Hal ini dilakukan karena penjualan Outback generasi sekarang berlangsung lambat di Negeri Sakura. Pabrikan mengonfirmasi bahwa unit terakhir yang diproduksi di negara tersebut dengan pesanan di pasar domestik akan dihentikan pada 31 Maret 2025.
“Perlu diketahui, pesanan Legacy Outback untuk pasar Jepang dijadwalkan berakhir pada akhir Maret 2025,” kata Subaru dalam rilis medianya.
Meskipun demikian, juru bicara Subaru Australia mengatakan bahwa pengumuman tersebut hanya berlaku pada Outback untuk pasar Jepang dan melanjutkan penjualannya di negeri kanguru tetap berlanjut.
“Pengumuman ini hanya untuk pasar Jepang. Outback terus melayani kebutuhan pelanggan kami, dan akan tetap menjadi model utama dalam jajaran SUV Subaru di Australia,” kata juru bicara merek dikutip dari Drive, Selasa, 29 Oktober.
BACA JUGA:
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Australia akan mendapatkan generasi terbaru dari Outback di masa mendatang dengan fasilitas produksi yang berbeda, dari Gunma di Jepang beralih ke perakitan di Indiana, Amerika Serikat (AS).
Tetapi, kemungkinan lainnya ialah crossover SUV ini tetap diproduksi di Jepang namun hanya untuk diekspor dan tidak untuk dijual di pasar lokal. Sayangnya, belum ada kepastian mengenai hal ini.
“Pengumuman ini tidak akan berdampak pada produksi Outback untuk pasar Australia,” tambah juru bicara Subaru Australia.
Jika produksinya berlanjut di Jepang, maka Subaru Outback akan mengikuti jejak model dari merek pesaing seperti Toyota dengan Camry dan 4Runner serta Mazda pada model Mazda 6 dan CX-90, yang tetap melanjutkan produksi di rumah sendiri tanpa menjualnya ke pasar domestik.