JAKARTA - Raksasa otomotif Jerman Volkswagen dalam beberapa bulan ini tengah menghadapi masa krisis. Untuk mengatasinya, pabrikan berencana menutup setidaknya tiga pabrik di Jerman, melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap puluhan ribu karyawan, dan menyusutkan operasi pabrik yang tersisa di negara tersebut. Hal ini merupakan bagian dari rencana restrukturisasi besar-besaran yang melebihi ekspektasi banyak pihak.
Melansir Reuters, Selasa, 29 Oktober, keputusan ini didorong oleh berbagai tekanan yang dihadapi Volkswagen. Biaya energi dan tenaga kerja yang tinggi, persaingan ketat dari Asia, melemahnya permintaan di Eropa dan China, serta transisi ke kendaraan listrik yang lebih lambat dari perkiraan, semuanya menjadi faktor yang menekan keuangan perusahaan.
Sementara, Ketua Dewan Pabrik Umum dan Grup Volkswagen AG Daniela Cavallo, telah mengumumkan rencana tersebut pada Senin, 28 Oktober, kepada para karyawan di markas besar perusahaan di Wolfsburg, Jerman. Pengumuman ini disambut dengan protes dari para pekerja yang khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka. Serikat pekerja mengancam akan melakukan mogok kerja mulai Desember mendatang jika negosiasi dengan manajemen perusahaan tidak membuahkan hasil yang diinginkan.
BACA JUGA:
Rencana restrukturisasi Volkswagen juga memicu kekhawatiran yang lebih luas. Jerman, yang selama ini dikenal sebagai negara dengan industri otomotif yang kuat di Eropa, kini menghadapi tantangan dari para pesaing yang lebih lincah dan memiliki biaya produksi yang lebih rendah.
Situasi ini mendorong seruan agar pemerintah Jerman mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan industri otomotif nasional. Pemerintah Jerman sendiri menyatakan sedang dalam komunikasi intensif dengan Volkswagen dan perwakilan pekerja. Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menekankan bahwa keputusan manajemen yang salah di masa lalu tidak boleh merugikan para pekerja.
Para analis melihat bahwa industri otomotif Jerman sedang berada dalam situasi yang sulit. Penjualan mobil baru diprediksi tidak akan mengalami peningkatan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, langkah penghematan biaya yang signifikan perlu segera diambil untuk mencegah kerugian finansial yang lebih besar.