BMW Yakini Mobil Hidrogen Berperan Penting bagi Mobilitas Berkelanjutan Masa Depan 
BMW iX5 Hydrogen. (Dok. BMW)

Bagikan:

JAKARTA - BMW dan sejumlah produsen mobil lain dari Toyota, Hyundai, dan Honda kini tak hanya fokus pada mobil listrik murni tapi justru melihat potensi besar pada energi hidrogen sebagai masa depan mobilitas berkelanjutan.

Dalam rilis perusahaan, Kamis, 21 Maret, BMW menyebut dan memahami bahwa tidak semua negara memiliki infrastruktur yang mendukung penggunaan mobil listrik murni. Oleh karena itu, mereka akan tetap menghadirkan kendaraan dengan teknologi mesin konvensional namun juga efisien untuk mengurangi emisi CO2.

Yang menarik, BMW juga aktif dalam pengembangan dan penggunaan mobil hidrogen sebagai alternatif lain. Teknologi ini diperkirakan akan semakin diminati mulai pertengahan dekade ini.

BMW sudah memamerkan prototipe BMW iX5 Hydrogen pada tahun 2023. Mobil ini menggunakan sel bahan bakar hidrogen bertenaga tinggi serta baterai yang sudah dioptimalkan. Hidrogen yang dibutuhkan disimpan dalam tangki khusus berbahan plastik bertulang serat karbon (CFRP) bertekanan 700 bar. Dengan 6 kilogram hidrogen, BMW iX5 Hydrogen mampu menempuh jarak 504 kilometer dalam siklus WLTP.

Pengisian hidrogen pun terbilang cepat, hanya 3-4 menit, sehingga perjalanan jauh tetap menyenangkan.

Selain itu, BMW berkomitmen untuk mencapai netralitas iklim pada seluruh rantai produksinya paling lambat tahun 2050. Mereka juga menerapkan pendekatan "secondary first" dimana material daur ulang akan semakin banyak digunakan pada mobil-mobil NEUE KLASSE.

BMW i Vision Circular yang diperkenalkan pada 2021 lalu menjadi gambaran bagaimana masa depan mobil di tahun 2040: terbuat dari material daur ulang, sumber daya terbarukan, dan bisa didaur ulang sepenuhnya.

Sementara, pengembangan mobil hidrogen oleh BMW ini menjadi sinyalemen menarik bagi masa depan industri otomotif. Akankah hidrogen menjadi pesaing kuat mobil listrik baterai? Kita lihat saja ke depannya.