Bagikan:

JAKARTA - Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat Fisker menghentikan sementara produksi mobil listrik Ocean mereka selama enam minggu mulai 18 Maret 2024. Keputusan ini diambil di tengah tumpukan sekitar 4.700 unit Ocean yang belum terkirim, padahal sepanjang tahun ini mereka baru memproduksi 1.000 unit.

Sebelumnya, pada minggu lalu rumor akan kebangkrutan Fisker menguat setelah laporan Wall Street Journal, 13 Maret, menyebutkan Fisker diambang bangkrut dan telah menyewa penasihat restrukturisasi. Hal ini menyebabkan nilai saham mereka anjlok 50 persen di akhir pekan.

Meski sudah memulai pengiriman Ocean SUV listrik pada akhir tahun lalu, Fisker belum mencapai profitabilitas. Kerugian kuartal keempat 2023 mereka mencapai 463,6 juta dolar AS sementara di saat yang sama pendapatan hanya 200,1 juta dolar AS.

Lau sepanjang 2023, Fisker memproduksi 10.193 unit Ocean, namun hanya 4.929 unit yang berhasil terkirim. Angka ini jauh di bawah target awal mereka yang mencapai 20.000 unit. Fisker bahkan memperingatkan investor bahwa mereka mungkin tidak memiliki cukup dana untuk bertahan hingga akhir 2024.

Untuk menepis berbagai spekulasi, Fisker pun mengeluarkan pernyataan resmi untuk mengklarifikasi situasi. 

"Fisker tidak mengomentari rumor dan spekulasi pasar. Namun, Fisker sering bekerja dengan penasihat eksternal untuk membantu mengelola bisnis dan mengembangkan serta menjalankan strategi. Saat ini, Fisker fokus pada peningkatan modal tambahan dan menjalin kemitraan strategis dengan produsen mobil besar. Kami juga melanjutkan peralihan ke model Kemitraan Dealer di Amerika Utara dan Eropa. Tim kepemimpinan kami fokus pada upaya tersebut," demikian pernyataan resmi Fisker, dilansir dari Autoweek, 18 Maret.

Diketahui, CEO Fisker Henrik Fisker sudah berbulan-bulan mencari mitra berupa produsen mobil yang lebih besar. Kabarnya, kesepakatan tersebut sudah semakin dekat.

Awal bulan ini muncul rumor bahwa Fisker sedang bernegosiasi dengan Nissan untuk investasi 400 juta dolar AS ke platform truk pikap Alaska milik Fisker. Truk pikap Fisker Alaska sendiri diperkirakan mulai diproduksi pada awal 2025 dengan harga awal sekitar 45.000 dolar AS atau setara Rp708 juta.

"Fisker sedang bernegosiasi dengan produsen mobil besar untuk potensi transaksi yang dapat mencakup investasi di Fisker, pengembangan bersama satu atau lebih platform kendaraan listrik, dan manufaktur di Amerika Utara," demikian pernyataan Fisker dua minggu lalu, saat mengumumkan laporan keuangan 2023.