Bagikan:

JAKARTA - Pemilik mobil listrik Tesla yang menuduh Tesla telah menipu konsumen dengan iklan perkiraan jarak tempuh untuk kendaraan listrik mereka gagal maju bersama-sama (class action) menggugat ke pengadilan.

Melansir Reuters, 8 Maret, Hakim Federal Amerika Serikat memutuskan mereka tidak bisa menggugat Tesla secara bersama sama tapi secara individu.

Hakim Distrik AS Yvonne Gonzalez Rogers di Oakland, California, mengatakan pada hari Kamis, 7 Maret, bahwa para pemilik Tesla ini telah menyetujui ketentuan arbitrase untuk menyelesaikan perselisihan dengan produsen mobil tersebut ketika mereka membeli kendaraan mereka.

Sebelumnya, ramai diberitakan para penggugat menuduh Tesla secara curang atau menipu dengan membujuk konsumen untuk membeli mobilnya dengan melebih-lebihkan jarak tempuh mobil dengan sekali pengisian daya. 

Dalam gugatan tersebut, penggugat juga menuduh Tesla, yang dipimpin oleh CEO Elon Musk, keliru menampilkan jarak tempuh pada dashboard kendaraan.

Sementara, laporan khusus Reuters pada bulan Juli mengungkapkan bahwa Tesla telah membentuk tim rahasia untuk meredam keluhan pemilik tentang jarak tempuh. Dan Tesla menyebut klaim dalam gugatan itu "tidak berdasar."

Atas keputusan hakim ini, pengacara pemilik atau penggugat menyebut upaya Tesla untuk memaksa arbitrase individual sebagai "upaya untuk menghindari tanggung jawab di tingkat luas atas perilaku curangnya."

Diketahui pula, Tesla telah menurunkan estimasi jarak tempuh pada semua kendaraan listriknya pada bulan Januari 2024, sebagai implementasi peraturan pengujian kendaraan pemerintah AS yang baru, untuk memastikan produsen mobil secara akurat mencerminkan kinerjanya di dunia nyata.